Rabu, 15 Nov 2017 18:26 WIB • Dilihat 3,708 kali • https://mdn.biz.id/o/13429/
Jangan Biarkan Anak Bermain Gadget Bila Tak Ingin Lambat Bicara
Medanbisnisdaily.com - Medan. Setiap orang tua, ingin anaknya tumbuh dan kembang dengan baik serta juga sehat. Tetapi kadangkala, meskipun memiliki tubuh yang sehat, tak jarang ada anak yang kemampuan berbicaranya lebih lambat dari anak seusianya.
Dokter spesialis anak Rumah Sakit Umum Pusat (RSUP) Haji Adam Malik dr Rita Evalina Rusli MKed (Ped) SpA(K) mengatakan, gadget atau perangkat elektronik canggih seperti ponsel, tablet, dan laptop, memang sangat digemari oleh anak-anak. Tetapi, bila anak terus memainkannya, hal ini bisa berisiko menyebabkan anak lambat bicara (speech delay).
"Bicara adalah proses belajar seperti berinteraksi dan berkomunikasi dua arah. Banyak orangtua yang memberikan anak mereka gadget sejak dini. Padahal, untuk anak usia di bawah dua tahun, gadget tak ada gunanya," ungkapnya kepada wartawan, Rabu (15/11/2017).
Sebab, jelas dia, saat bermain gadget, anak hanya fokus pada monitor, dan tidak ada interaksi, sehingga tidak ada pertanyaan dan diskusi dua arah. Idealnya, anak usia dua tahun setidaknya sudah mempunyai 100 kosakata.
"Pada usia balita, jangan biarkan anak asyik sendiri dengan gadget. Gunakanlah seperti layaknya buku. Orangtua mendampingi anak bermain gadget sambil bercerita atau menjelaskan mengenai gambar yang ada di layar. Berinteraksilah bersama anak," jelasnya.
Karena tutur Rita, proses perkembangan bagian otak yang berperan pada fungsi bicara adalah sampai usia 36 bulan dan tercepat di usia 18-24 bulan. Untuk itu, guna mencegah pengaruh negatif gadget, Rita mengimbau agar orangtua menentukan durasi pemakaian gadget pada anak secara konsisten.
"Pastikan penggunaan gadget tidak mengganggu waktu tidur, waktu bermain atau beraktivitas fisik dan kegiatan lainnya yang penting untuk kesehatan," sebutnya.
Ia melanjutkan, apabila ingin mengenalkan media digital pada anak usia 18-24 bulan, sebaiknya dilakukan dengan menonton tayangan edukatif. Pada anak usia dua hingga lima tahun, orangtua dapat membiarkan anak untuk menggunakan gadget maksimal satu jam per hari.
Rita menyebutkan, bicara melibatkan beberapa faktor, seperti pendengaran, penglihatan dan perabaan baik serta alat ucap yang baik yaitu bibir, lidah, langit-langit dan susunan saraf pusat yang baik. Keterlambatan bicara akan berisiko terjadinya kesulitan belajar, membaca, menulis dan pencapaian akademis yang kurang secara menyeluruh.
"Jika sudah terjadi speech delay, untuk tatalaksana perlu kita ketahui dulu penyebab pastinya. Karena ada banyak faktor penyebab dan juga terapi yang dilakukan berbeda-beda," terangnya.
Speech delay, tambahnya, adalah salah satu penyebab gangguan perkembangan yang paling sering ditemukan pada anak. Ia menyebutkan, belum ada angka nasional untuk masalah ini. Namun, Di Rumah Sakit Cipto Mangunkusumo (RSCM) Jakarta, pada 2006 sebanyak 10,13 anak mengalami keterlambatan bicara.
"Tetapi bukan sama sekali anak tidak boleh pegang gadget, karena ada juga peran edukasi yang bisa kita ambil dari gadget jika menggunakannya sesuai aturan," pungkasnya.