Login • Lupa Password | Daftar segera dan nikmati pemasangan iklan baris secara gratis! |
MedanBisnis - Jakarta - Pemerintah menunjuk PT Indonesia Asahan Alumunium (Inalum) untuk menjadi induk holding BUMN tambang. Sementara PT Timah Tbk (TINS), PT Aneka Tambang Tbk (ANTM) dan PT Bukit Asam Tbk (PTBA) menjadi anggotanya.
Ketiga anggota holding BUMN tambang yang sahamnya tercatat di pasar modal itu status BUMN-nya juga luntur. Sebab seluruh saham seri B milik pemerintah dialihkan ke Inalum.
Kendati begitu manajemen tidak mempersoalkan hal tersebut. Seperti yang disampaikan oleh Sekretaris Perusahaan Timah, Amin Haris yang memandang pembentukan holding akan mempererat kerjasama antar BUMN, khususnya di bidang Sumber Daya Manusia (SDM)
"Dampak bagi Timah sendiri untuk saat ini tidak berpengaruh, tapi ke depannya SDM kami akan lebih bisa berkolaborasi dengan BUMN tambang lain," tuturnya kepada detikFinance, Minggu (19/11/2017).
Amin mengatakan dengan masuk dalam satu holding, maka pihaknya bisa saja bertukar SDM dengan BUMN tambang lainnya sesuai dengan kebutuhan.
"Seperti Antam di mana kami mempunyai SDM yang expert di bidang metalurgy. Demikian juga nanti kami juga akan saling membutuhkan SDM dari BUMN lain, misalnya untuk tambang undeground yang dimiliki Antam. Sehingga kami bisa lebih bersinergi. Itu salah satunya," imbuhnya.
Selain itu, tambah Amin, nantinya pembukuan dari 3 BUMN akan dikonsolidasikan ke induk. Nah dengan begitu asetnya akan terkonsolidasi juga sehingga akan lebih mudah untuk mencari pembiayaan.
"Akan lebih meningkatkan kemampuan finansial, sehingga lewat penguatan balance sheet dapat meningkatkan akses pendanaan," tukasnya.dtc