Login • Lupa Password | Daftar segera dan nikmati pemasangan iklan baris secara gratis! |
MedanBisnis - Bandung. Gilang Asmana Putra (10), adalah salah satu anak yang menjadi korban banjir di Kabupaten Bandung, Jawa Barat. Rumahnya di Kampung Cijagra, Desa/Kecamatan Bojong Soang, tergenangi banjir akibat luapan Sungai Citarum.
Lebih dari sepekan Gilang bersama kedua orangtuanya, dan juga 160 orang warga lainnya tinggal di pengungsian Gudang Tanggo, Kecamatan Bojongsoang, Kabupaten Bandung.
Walau tempat tidur dan tempat bermainnya dipindahkan ke pengungsian, Gilang terlihat ceria. Ia bermain bersama teman-teman sebayanya. "Ramai maen di sini. Banyak teman di sini, main bareng, nyanyi, menari dan belajar," kata Gilang.
Gilang tampak aktif saat bernyanyi dan menari bersama teman-temannya. Dia termasuk salah satu anak pemberani dibandingkan teman-temannya. Tanpa merasa malu Gilang berani menyanyikan Lagu Indonesia Pusaka dihadapan teman-temannya.
Meski agak gugup menyanyikan lagu karya Ismail Marzuki itu, dengan tuntunan salah satu petugas Tim Dukungan Psikososial Tagana Provinsi Jabar Gilang dapat menyanyikan lagu itu sampai selesai dan mendapat applause dari teman-temannya.
Gilang mengaku betah tinggal di pengungsian. Bahkan saat rumahnya sudah tidak tergenang pun, ia masih kerap mengungjungi tempat pengungsian untuk bermain dengan teman-temannya yang masih tinggal di sana. Gilang kerap bolak-balik ke pengungsian itu hanya untuk bermain.
"Senang ibu (Tim Dukungan Psikososial Tagana Provinsi Jabar) baik-baik, suka ngajak bermain," tambahnya.
Sementara itu, salah satu petugas Tim Dukungan Psikososial Tagana Provinsi Jabar Imas Rosita mengatakan, pasca bencana dampaknya akan terjadi kepada anak-anak.
"Kami memberi masukan, motivasi dan semangat kepada anak-anak biar tidak stres," ujar Imas.
Menurutnya banyak materi yang diberikan oleh Tim Dukungan Psikososial Tagana Provinsi Jabar kepada anak-anak korban banjir itu. "Materinya tepuk semangat, nyanyi lagu anak-anak dan banyak lagi," ucapnya.
Sementara itu di tempat yang sama, Staf Khusus Kementerian Sosial Republik Indonesia (Stafsus Kemensos RI) Eko Ernada menyatakan Pemulihan mental anak-anak itu sangat penting, karena mereka harus tinggal dalam kondisi yang tidak seperti biasanya.
Eko yang datang mewakili Mensos, mendistribusikan bantuan logistik dari Kemensos RI untuk meringankan beban para korban banjir di Kabupaten Bandung.
Ia menuturkan stok logistik Kabupaten Bandung sebanyak 100 ton (dalam bentuk beras), kemudian Jabar 200 ton. Menurutnya apabila stok logistik yang dimiliki oleh pemerintah kabupaten dan provinsi tak mencukupi, pemerintah pusat bisa mengeluarkan cadangan logistiknya dengan jumlah sesuai kebutuhan.
"Hari ini kami datang mewakili ibu Mensos yang berhalangan hadir. Kehadiran kami juga menunjukan kehadiran negara di tengah masyarakatnya," ujarnya.Logistik yang dibawa Stafsus Kemensos RI itu berupa family kit, makanan siap saji, matras, terpal dan lainnya senilai kurang lebih Rp 47 juta. Logistik itu didistribusikan untuk korban bencana banjir di Kabupaten Bandung. (dtc)