Login • Lupa Password | Daftar segera dan nikmati pemasangan iklan baris secara gratis! |
MedanBisnis - Den Haag. Ratko Mladic, bekas komandan militer Serbia Bosnia, dinyatakan bersalah melakukan genosida dan kejahatan terhadap kemanusiaan saat Perang Bosnia. Putusan ini dikeluarkan oleh Mahkamah Pidana Internasional untuk Bekas Yugoslvia, di Den Haag, Belanda pada Rabu (22/11) waktu setempat, yang menyatakan Mladic bersalah melakukan genosida terhadap ribuan muslim di Srebenica, Bosnia timur pada 1995.
Mahkamah juga menyatakan bahwa Jenderal Mladic bertanggung jawab karena secara langsung memerintahkan pengeboman terhadap kota Sarajevo. Jenderal yang dijuluki sebagai "Si Jagal Bosnia" itu divonis penjara seumur hidup, dalam kasus yang digambarkan hakim sebagai salah satu kejahatan paling biadab dalam sejarah umat manusia.
Seperti dilansir Telegraph, Kamis (23/11/2017), persidangan Mladic berlangsung selama 530 hari dalam kurun waktu lebih dari empat tahun. Pria berumur 74 tahun itu ditangkap di Serbia utara pada Mei 2011. Dia mulai diadili pada tahun 2012.
Bagi para aktivis HAM, vonis ini adalah bersejarah. Bahkan kepala HAM PBB, Zeid Ra'ad al-Hussein menyebut vonis ini sebagai "momen kemenangan bagi keadilan" dan menyatakan bahwa "Mladic merupakan lambang kejahatan."
Namun bagi Suad Mujkic yang masih berumur 9 tahun ketika tentara Serbia Bosnia yang dipimpin Mladic menginvasi Srebrenica pada tahun 1995, hukuman ini sangat terlambat.
"Saya senang karena dia bersalah namun dia sudah terlalu tua sekarang. Dia hampir meninggal," cetus pria tersebut. "Harusnya ada hukuman mati untuk monster seperti dia," katanya.
Seperti diberitakan BBC, kekejaman yang dilakukan Mladic berawal pada 1992, ketika Muslim Bosnia dan warga Kroasia memilih merdeka dalam referendum yang diboikot oleh warga Kroasia. Yang terjadi kemudian adalah perang terbuka antara Muslim Bosnia dan Kroasia di satu sisi dan Serbia Bosnia di kubu lain.
Bersama pemimpin politik Serbia, Radovan Karadzic, Mladic adalah tokoh kunci pembersihan etnis yang menyebabkan puluhan ribu orang tewas dan ratusan ribu lainnya mengungsi. Peristiwa ini banyak digambarkan sebagai kekejaman terburuk di Eropa pasca-Perang Dunia.
Mladic aktif hadir di berbagai garis depan dan membawahi tak kurang dari 180.000 tentara, yang pada fase awal perang menguasai lebih dari 70% wilayah Bosnia. Perang berlangsung brutal, termasuk pengepungan tanpa henti selama tiga tahun terhadap Sarajevo yang menyebabkan lebih dari 10.000 orang meninggal. Juga pembantaian di Srebenica yang menewaskan lebih dari 7.000 laki-laki dan remaja Muslim Bosnia. Mereka dibantai dan mayat mereka dibuang begitu saja di sejumlah kuburan massal.
Srebenica adalah wilayah yang didiami muslim Bosnia, sekitar 80 km di utara Sarajevo, dan sebenarnya memiliki status daerah perlindungan PBB. Pada 1995, tentara Mladic memasuki kota ini dan menangkap remaja dan ribuan laki-laki Muslim berusia antara 12 hingga 77 tahun.
Dalam kurun lima hari, di satu lapangan di luar kota, lebih dari 7.000 Muslim Bosnia dieksekusi, dilaporkan dengan menggunakan senapan mesin, sebelum dibuang dengan menggunakan buldoser di kuburan-kuburan massal. (dtc)