Login • Lupa Password | Daftar segera dan nikmati pemasangan iklan baris secara gratis! |
MedanBisnis - Kairo. Militer Mesir tengah memburu para pelaku teror di masjid Sinai Utara yang menewaskan 235 orang. Pihak militer menyisir kawasan yang menjadi lokasi teror paling mematikan di Mesir ini.
Seperti dilansir CNN, Sabtu (25/11), sumber militer Mesir menyebut pihaknya meluncurkan perburuan besar-besaran untuk mencari para pelaku serangan teror di Masjid Al-Rawdah di Bir al-Abed, Sinai Utara itu. Teror itu terjadi pada Jumat (24/11) saat para jemaah baru menunaikan salat Jumat.
Kantor jaksa setempat menyebut sejauh ini korban tewas mencapai 235 orang dan 109 orang lainnya mengalami luka-luka.
Sejumlah saksi mata menyebut pelaku serangan ini adalah puluhan orang. Magdy Rizk yang mengalami luka-luka akibat serangan itu, menuturkan kepada AFP bahwa pelaku serangan berjumlah sekitar 10-20 orang. Rizk juga menyebut para pelaku memakai seragam militer dan penutup wajah.
Saksi mata lainnya yang bernama Mohamed menuturkan kepada Reuters bahwa pelaku berjumlah 40 orang, yang membentuk formasi di luar masjid dengan menumpangi sejumlah mobil jeeps dan melepas tembakan segala arah.
Serangan berawal saat sebuah bom meledak di kompleks masjid usai salat Jumat diakhiri. Para pelaku yang membawa senapan otomatis melepas tembakan ke arah jemaah masjid yang berlarian keluar masjid. Tidak hanya itu, pelaku juga menabrak orang-orang dengan kendaraannya.
Pelaku juga membakar kendaraan milik para jemaah dan menjadikannya sebagai barikade untuk mencegah orang dari luar masjid masuk ke dalam.
Beberapa saat usai serangan itu, sejumlah jet tempur milik Angkatan Udara Mesir menyerbu dan menghancurkan kendaraan yang digunakan para pelaku. Jet tempur Mesir itu menyerang sejumlah lokasi 'teroris' yang menjadi tempat penyimpanan senjata dan amunisi.
"Pesawat menghancurkan sejumlah kendaraan yang digunakan serangan," ucap juru bicara militer Mesir, Tamer el-Refai, dalam pernyataannya.
Belum ada pihak maupun kelompok tertentu yang mengklaim bertanggung jawab atas serangan ini. Namun bentuk serangan ini memiliki ciri khas mirip serangan-serangan yang didalangi kelompok radikal Islamic State of Iraq and Syria (ISIS).
Masjid Al-Rawdah merupakan tempat kelahiran ulama Sufi terkenal, Sheikh Eid Al-Jariri, yang disebut sebagai pendiri Sufisme di Semenanjung Sinai. Sufisme merupakan cabang ajaran Islam yang oleh sejumlah kalangan muslim ultra-ortodoks dianggap sesat.
Dilaporkan saluran berita Arabiya, seperti dilansir Reuters, bahwa ISIS menjadikan penganut Sufi sebagai target karena mereka memuja tokoh suci dan kuil-kuil, yang oleh ISIS disebut mengarah pada pemujaan berhala. Awal tahun ini, ISIS memposting video pemenggalan dua penganut Sufi di Sinai, dengan menuding mereka mempraktikkan ilmu sihir.
Presiden Mesir Abdel Fattah el-Sisi telah bersumpah akan membalas serangan itu secara brutal. Presiden Al-Sisi juga menetapkan masa berkabung nasional selama tiga hari untuk menghormati para korban serangan yang disebut aksi teror itu. (dtc)