Login • Lupa Password | Daftar segera dan nikmati pemasangan iklan baris secara gratis! |
MedanBisnis - Boyolali - Para pedagang di terminal bus Boyolali melakukan aksi menambal lubang-lubang di dalam terminal tersebut. Hal itu sebagai wujud keprihatinan mereka karena kerusakannya sudah lama dan tak pernah diperbaiki.
"Ini sebagai wujud keprihatinan dan kepedulian kami, karena kami setiap hari berada di sini, melihat kondisi areal terminal rusak, banyak lubang-lubang besar," kata Sri Hartono, Ketua Harian Paguyugan Agen Bus AKAP (Antar Kota Antar Provinsi), di sela-sela kerja bakti Senin (27/11/2017).
Selain Sri Hartono, tampak pula sejumlah pedagang dan pemilik warung yang ada di terminal ikut kerja bakti.
Kerusakan parah berada di pintu masuk, baik yang dari arah Semarang dan Solo. Ada sejumlah lubang menganga dan cukup dalam. Kerusakan terjadi karena aspalnya sudah mengelupas.
Karena kondisi itu, akhirnya sopir bus memilih masuk terminal melalui pintu keluar yang tidak rusak. Jika memaksa melalui jalan berlubang yang dalam, dikhawatirkan akan merusak bus.
"Sering itu pintu keluar juga jadi pintu masuk bus, kan berbahaya kalau sampai terjadi tabrakan," jelasnya.
Apalagi, saat ini musim penghujan. Lubang-lubang di areal terminal itu sering tertutup air dan tidak kelihatan.
"Ini sangat membahayakan juga. Apalagi kalau malam, lubangnya gak kelihatan dan sering ada yang jatuh (terperosok lubang)," imbuh dia.
Lubang-lubang dari aspal yang mengelupas itu kemudian diurug menggunakan campuran pasir, batu dan semen. Biayanya diambilkan dari kas Paguyuban serta ditambah iuran.
Menurut dia, kerusakan di terminal bus Boyolali itu sudah terjadi selama satu tahun. Pihaknya juga sudah mengusulkan kepada pengelola terminal, agar diperbaiki. Namun hingga saat ini belum ada perbaikan dari Pemerintah.
"Ya kita sebagai warga ikut peduli supaya tidak terlalu, terminal ini bisa seperti yang lain, masyarakat dan kendaraan yang masuk nyaman, lancar dan aman," ucapnya.
Kepala Terminal Boyolali, Suparjo, di kesempatan yang sama menyatakan bahwa pihaknya sudah mengusulkan kepada Dinas Perhubungan (Dishub) Provinsi Jawa Tengah selaku pengelola terminal tipe B ini untuk melakukan perbaikan.
Usulan sudah disampaikan baik secara tertulis maupun lisan dalam forum-forum Rakor di Dishub. Namun hingga kini belum ada realisasi.
Diakui dia, kerusakan aspal di areal dalam terminal itu cukup mengganggu kenyamanan. Pihaknya menyampaikan terima kasih kepada warga terminal yang sudah berinisiatif melakukan penambalan.
"Untuk perbaikan tahun ini tidak ada. Kami sudah mengusulkan baik secara lisan dalam Rakor maupun secara tertulis sudah kami sampaikan ke Dishub Provinsi," ujar Suparjo. dtc