Login • Lupa Password | Daftar segera dan nikmati pemasangan iklan baris secara gratis! |
MedanBisnis - Banyuwangi - Pasca ditutupnya Bandara Ngurah Rai jalur penyeberangan Selat Bali dijadikan sebagai salah satu alternatif rute keluar Bali. Untuk mengantisipasinya, PT ASDP menyiapkan 32 unit kapal dan 2 unit posko di Pelabuhan Ketapang dan Pelabuhan Gilimanuk.
"Setelah ada penutupan Bandara Ngurah Rai maka secara prinsip kita sudah siap. Ada 2 posko dan ada kapal 32 unit yang siap beroperasi. Kita sudah koordinasi juga dengan pihak terkait seperti Dinas Perhubungan Provinsi Bali, PJR dan lainnya. Jika seandainya ada lonjakan kami siap mengoperasikan semua kapal yang ada," ungkap General Manager PT ASDP Indonesia Ferry Ketapang-Gilimanuk, Elvi Yoza kepada detikcom, Senin (27/11/2017).
Untuk memperlancar arus penyeberangan di Selat Bali, pihaknya akan memprioritaskan pengangkutan penumpang yang menyeberang ke pelabuhan Ketapang, Banyuwangi dengan mempercepat proses bongkar muat.
"Jika terjadi eksodus tajam ke luar Bali, kami juga akan mengoperasikan semua kapal dengan tujuh dermaga yang ada. Proses bongkar muat juga kita percepat," ujarnya.
Pantauan detikcom di lokasi, kondisi penyeberangan di Selat Bali selama seminggu terakhir cenderung buruk lantaran angin kencang dan hujan deras. Demi keselamatan penumpang maka PT ASDP Indonesia Ferry Ketapang memberlakukan buka tutup pelabuhan.
Meski begitu, menurut Elvi, sistem buka tutup pelayaran tidak membuat penumpukan kendaraan.
"Ya memang dalam beberapa terakhir sempat buka tutup pelayaran karena cuaca cenderung buruk, dan itu demi keselamatan berlayar. Tapi tidak sampai menyebabkan penumpukan penumpang dan kendaraan," tutupnya. dtc