Login • Lupa Password | Daftar segera dan nikmati pemasangan iklan baris secara gratis! |
MedanBisnis - Sleman. Bandara Internasional Adisutjipto Yogyakarta dan Pangkalan Udara (Lanud) TNI AU Adisutjipto menyiagakan 4 parking stand untuk mengantisipasi pengalihan penerbangan (divert flight) rute tujuan Bandara I Gusti Ngurah Rai, Bali.
"Kita dan TNI AU siapkan empat parking stand sebagai alternatif divert flight yang harusnya ke Ngurah Rai, bisa mendarat di Adisutjipto selama Ngurah Rai ditutup," kata General Manager Angkasa Pura I Bandara Adisutjipto, Agus Pandu Purnama, ditemui di kantornya, Senin (27/11/2017).
Empat parking stand itu masing-masing dua di Bandara Adisutjipto dan dua di Lanud Adisutjipto. Menurut Agus, keputusan itu hasil rapat terbatas yang digelar pihaknya bersama TNI AU dan maskapai, pasca ditutupnya operasional Bandara Ngurah Rai selama 24 jam terhitung mulai pukul 07.00 pagi tadi.
"Kita siapkan dua parking stand, satu untuk tipe pesawat sekelas Boeing 737 seri 800 dan satu lagi ATR 72. Koordinasi dengan TNI AU juga siapkan parking stand, dua pesawat sipil bisa masuk ke Base Operation Lanud Adisutjipto," jelasnya.
Dijelaskannya, meski penutupan Bandara Ngurah Rai berlaku 24 jam, namun selama 6 jam sekali akan ada evaluasi. Jika dirasa aman, maka penerbangan akan dibuka dan sebaliknya, ketika tiba-tiba bandara Ngurah Rai kembali ditutup, pesawat yang terlanjur terbang harus mengalihkan pendaratan sementara.
"Dampak erupsi Gunung Agung diprediksi bisa berhari-hari, dan tergantung arah angin (dampak erupsi terhadap rute penerbangan)," ujarnya.
Di Bandara Adisutjipto, hari ini tercatat 15 penerbangan rute Yogyakarta - Denpasar dan sebaliknya yang dibatalkan. Terdiri dari 3 maskapai Lion Air, 6 Garuda Indonesia, 4 Air Asia, dan 2 maskapai Nam Air.
Total calon penumpang yang gagal terbang untuk keberangkatan dari Yogyakarta - Denpasar tercatat sebanyak 1.123 orang, dan jumlah calon penumpang rute Denpasar - Yogyakarta sebanyak 810 orang.
"Jika satu bandara ditutup, bandara lainnya akan terdampak," imbuh Agus Pandu. (dtc)