Login • Lupa Password | Daftar segera dan nikmati pemasangan iklan baris secara gratis! |
MedanBisnis - Pacitan. Korban banjir dan tanah longsor di Pacitan bertambah. Tiga korban lagi hilang tertimbun tanah longsor di Desa Klesem, Kebonagung.
"Ditemukan lagi rumah yang tertimpa longsor," ujar Kapolres Pacitan AKBP Suhandana Cakrawijaya kepada detikcom, Selasa (28/11/2017).
Ada empat orang di dalam rumah. Satu berhasil diselamatkan namun tiga yang lain masih hilang. Korban selamat atas nama Soimin (60). Sementara tiga korban hilang adalah Temu (57), Situ (22), dan Fitri (3).
Sebelumnya, sebuah rumah yang lain juga tertimbun tanah longsor. Juga ada empat orang yang tertimbun. Satu selamat dan tiga lainnya masih hilang tertimbun tanah. Korban selamat adalah Bilal (50). Sementara korban hilang adalah Parno (73), Kasih (70), dan Rozak (17).
Sementara dua korban yang lain yang juga masih hilang adalah korban karena hanyut terbawa banjir. Mereka adalah Eko (41), warga Blitar dan Amri Suwartono (24), warga Pacitan. Satu korban banjir yang ditemukan meninggal adalah Hartini (50), warga Pacitan.
"Upaya pencarian terhadap korban tanah longsor terkendala medan. Kendala itu adalah jalan raya atau akses jalan yang tertimbun lumpur," kata Suhandana.
Karena tertimbun lumpur itulah maka akses jalan tak bisa dilewati. Personel juga belum bisa ke lokasi karena tanah longsor yang tertimbun tanah.
Padahal personel bantuan sudah disiapkan. Polisi menerjunkan 450 personel, kodim 40 personel, kesehatan 15 personel, relawan 50 personel, dan BPBD 30 personel.
Kendala lain adalah komunikasi. Di Desa Klesem tak ada sinyal ponsel. Hal itu tentu saja menyusahkan para personel yang ingin membuat pelaporan.
"Korban hilang karena tanah longsor belum bisa dilakukan pencarian. Akses jalannya tertimbun longsor. Lagipula hari ini hujan masih turun dengan lebat," tandas Suhandana. (dtc)