Login • Lupa Password | Daftar segera dan nikmati pemasangan iklan baris secara gratis! |
MedanBisnis - Jakarta. KPK menetapkan 4 tersangka dalam kasus dugaan suap pengesahan Rancangan APBD tahun 2018 Provinsi Jambi. Keempat tersangka tersebut yakni Plt Sekda Jambi Erwan Malik, Asisten III Pemprov Jambi Saifuddin, Plt Kepala Dinas PU Arfan, dan anggota DPRD Jambi Supriono.
"Setelah melakukan pemeriksaan 1 x 24 jam dilanjutkan gelar perkara disimpulkan adanya dugaan tindak pidana korupsi menerima atau memberikan hadiah atau janji terkait pengesahan RAPBD Jambi tahun anggaran 2018," kata Wakil Ketua KPK Basarian Panjaitan dalam jumpa pers di kantornya, Jalan Kuningan Persada, Jakarta Selatan, Rabu (29/11/2017).
Pada Selasa (28/11), KPK melakukan operasi tangkap tangan (OTT) di Jambi dan Jakarta. Ada sebanyak 16 orang yang diamankan yang terdiri dari 12 orang diamankan di Jambi dan 4 orang lagi diamankan di Jakarta.
"Setelah mendapatkan informasi dari masyarakat dan pengecekan ke lapangan, KPK lakukan kegiatan OTT pada Selasa (28/11) kemarin di beberapa lokasi terpisah yaitu di Jambi dan Jakarta," tuturnya.
Wakil Ketua KPK Basaria Panjaitan membacakan kronologi OTT suap RAPBD Provinsi Jambi untuk tahun anggaran 2018.
Berikut kronologinya:
Jambi
Selasa (28/11/2017)
Pukul 12.46 WIB
KPK mendapat informasi akan ada pertemuan Supriono yang merupakan anggota DPRD Jambi 2014-2019 dengan Asisten III Pemprov Jambi Saifuddin di sebuah restoran di Jambi. Pertemuan tersebut dalam rangka penyerahan uang dengan menggunakan kode 'undangan'.
Pukul 14.00 WIB
Terjadi pertemuan antara anggota DPRD Jambi 2014-2019 Supriono dengan Asisten III Pemprov Jambi Saifuddin. Supriadi keluar dari restoran lalu masuk ke dalam mobil Saifuddin.
Lalu Saifuddin terlihat terlihat membawa platik berwarna hitam. Lalu pada saat itu tim KPK mengamankan Supriadi dengan kantong plastik hitam berisi uang Rp 400 juta.
Dari lokasi ini, KPK mengamankan 4 orang. Selain Saifuddin dan Supriadi, ada dua orang lainnya yakni SRP (Surip) yang merupakan sopir Supriadi dan GWS (Geni Waseso Segoro) yang merupakan seorang swasta rekan Supriadi.
Kemudian tim KPK membawa Saifuddin ke rumah pribadinya di Jambi. Di rumah pribadinya ditemukan uang Rp 1,3 miliar. Diduga uang tersebut akan diberikan ke anggota DPRD terkait pengesahan RAPBD 2018.
Di rumah ini tim juga mengamankan ATG (Atong) yang merupakan anak buah Saifuddin dan NUR (Nurhayati), anggota DPRD yang juga merupakan istri dari Saifuddin. Lalu kelima orang ini dibawa ke Mapolda Jambi dan dilakukan pemeriksaan.
Pukul 19.00 WIB
Tim KPK mencari dan mengamankan Arfan yang merupakan Plt Kepala Dinas PU Prov Jambi di rumah pribadinya. Di rumah tersebut tim mengamankan dua koper dan ditemukan Rp 3,2 miliar. Kemudian Arfan dibawa ke Polda Jambi
Pukul 20.00 WIB
WSS (Wasis), Kepala UPDT Alat dan Perbekalan Provinsi Jambi datang ke Polda Jambi untuk beri keterangan.
Pukul 20.40 WIB
Tim mendatangi kantor Dinas PUPR dan menemukan RNI (Rinie), staf Arfan, yang sedang memegang berkas di depan alat penghancur berkas. Diduga RNI ini berusaha menghancurkan catatan-catatan transfer sejumlah uang. Lalu RNI dibawa ke Polda Jambi.
Jakarta
Selasa (28/11/2017)
Pukul 17.19 WIB
Tim KPK mengamankan 3 orang di sebuah gerai kopi di pusat perbelanjaan di bilangan Jakarta. Mereka yakni AMD (Amidy) yang merupakan Kepala Perwakilan Jambi di Jakarta, ASL (Asrul) dari pihak swasta, VRL (Varial Adhi Putra) yang merupakan Kepala Dinas Perhubungan Pemrov Jambi.
Ketiganya lalu dibawa Gedung Merah Putih KPK
Pukul 20.00 WIB
EWM (Erwan Malik) yang merupakan Plt Sekretaris Provinsi Jambi di sebuah apartemen di Thamrin, Jakpus. Lalu EWM dibawa ke KPK untuk pemeriksaan lebih lanjut.
Dari 12 orang yang diamankan di Jambi, 4 orang dibawa ke Gedung KPK di Jakarta. Keempatnya yakni Supriadi, Saifuddin, Arfan, dan NUR yang merupakan istri Saifuddin."Tim KPK masih berada di Jambi dan direncanakan sejumlah saksi akan dibawa ke Jakarta," ujar Basaria. (dtc)