Login • Lupa Password | Daftar segera dan nikmati pemasangan iklan baris secara gratis! |
MedanBisnis - Banyuwangi. Kompetensi dan kualitas generasi muda yang semakin ketat, membuat seluruh elemen masyarakat diminta bergerak memberi perhatian khusus kepada pengembangan anak-anak sejak dini.
Bupati Banyuwangi Abdullah Azwar Anas menjabarkan, pemerintah tidak bisa berdiri kuat sendirian. Terlebih lagi tantangan generasi milenial semakin berat. Misalnya di dunia usaha, semakin hari semakin padat teknologi, dan mengurangi tenaga manusia. Anas meminta untuk membekali anak-anak dengan kepercayaan diri, kewirausahaan dan iman kuat.
"Pemerintah tidak kuat sendirian. Semua pihak tanpa terkecuali, mari perhatikan anak-anak kita. Jauhkan dari narkoba, hal-hal negatif lainnya. Mari kita bekali anak-anak dengan kepercayaan diri, kewirausahaan, serta keimanan yang cukup," ujar Anas saat menghadiri pertemuan umat Kristiani menyambut Hari Natal di Gereja Kristen Jawi Wetan (GKJW) Desa Buluagung, Kecamatan Siliragung, Banyuwangi, Minggu (3/12/2017).
Pertemuan itu dihadiri warga dari 3 kecamatan, yakni Siliragung, Pesanggaran, dan Bangorejo. Acara juga dihadiri elemen Forum Kerukunan Umat Beragama (FKUB) yang terdiri atas para tokoh agama di Banyuwangi.
Menurut Anas, keterampilan, kesenian dan keimanan yang tertanam akan menghindarkan anak-anak dari gejala stres di masa mendatang. Bukannya terpuruk karena sulitnya mendapatkan pekerjaan, diharapkan anak-anak muda justru menciptakan solusi dan membuka lapangan kerja dengan usaha mereka sendiri.
Pemerintah berharap gereja bisa bersinergi membekali keterampilan kepada anak-anak. Mengembangkan potensi anak-anak dengan merangkul sebagai teman sehingga bisa meningkatkan kemampuan mereka pada berbagai hal.
"Kuncinya ada pada pengembangan ekonomi kreatif untuk memperkuat perdesaan dan usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM)," kata Anas.
Di Banyuwangi, sambung Anas, pengembangan anak muda dijalankan lewat beragam program, mulai beasiswa hingga ke bangku kuliah, pemberian gizi tambahan, kegiatan keagamaan, kesenian, dan olahraga yang marak, sampai pelatihan-pelatihan keterampilan.
Ketua Badan Musyawarah Antar-Gereja (BAMAG) Banyuwangi Pendeta Anang Sugeng menambahkan, pihaknya senang di Banyuwangi karena kerukunan yang selalu terjaga.
"Saya ini anggota FKUB (Forum Kerukunan Umat Beragama) Banyuwangi, dan kami memang punya rahasia menjaga kerukunan, yakni tiada dusta di antara kita," tutup Anang. (dtc)