Login • Lupa Password | Daftar segera dan nikmati pemasangan iklan baris secara gratis! |
MedanBisnis - Jakarta. Pemerintah kembali melakukan prefunding atau penarikan utang lebih awal atas Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) 2018. Nilainya mencapai US$ 4 miliar atau Rp 54 triliun (kurs Rp 13.500/US$).
Demikianlah berdasarkan siaran pers dari Direktorat Jenderal Pengelolaan Pembiayaan dan Risiko, Kemenkeu, yang dikutip, Selasa (5/12).
Penerbitan surat utang negara (SUN) dalam denominasi dolar AS, terbagi atas tiga seri. Seri RI0123 sebesar US$ 1,0 miliar untuk tenor 5 tahun dengan yield 3%, seri RI0128 sebesar US$ 1,25 miliar untuk tenor 10 tahun dengan yield 3,5%.
Selanjutnya seri RI0148 sebesar US$ 1,75 miliar untuk tenor 30 tahun dengan yield 4,35%.
Permintaan terhadap surat utang Indonesia memang sangat besar. DJPPR mencatat lebih dari 120, 130 dan 150 investor untuk masing-masing tenor 5 tahun, 10 tahun dan 30 tahun. Meskipun akhirnya dibatasi pada batas US$ 4 miliar.
Surat utang tersebut diminati paling banyak oleh investor AS. Selanjutnya Eropa, Asia dan juga ada dari dalam negeri sendiri.
Disebutkan juga penerbitan kali membuat kurva imbal hasil Indonesia menjadi lebih baik, di saat bersamaan basis investor juga lebih terdiversifikasi dengan format SEC-registered.
Dari lembaga pemeringkat internasional, penerbitan obligasi ini memperoleh investment grade, yaitu Baa3 dari Moody's, BBB- dari Standard & Poor's, dan BBB- dari Fitch. (dtf)