Login • Lupa Password | Daftar segera dan nikmati pemasangan iklan baris secara gratis! |
MedanBisnis - Sanaa - Pesawat-pesawat perang Arab Saudi dan koalisi membombardir ibu kota Sanaa di Yaman yang dikuasai pemberontak Houthi. Serangan udara ini dilancarkan pada Selasa dini hari waktu setempat setelah para pemberontak Houthi membunuh mantan presiden Yaman, Ali Abdullah Saleh.
Menurut saksi mata seperti dilansir kantor berita AFP, Selasa (5/12/2017), setidaknya tujuh serangan udara menghantam istana kepresidenan yang berada di kawasan padat penduduk di jantung Sanaa.
Belum diketahui mengenai ada tidaknya korban dalam serangan udara Saudi dan koalisi tersebut. Namun jalan-jalan di Sanaa telah kosong pada Senin (4/12) sebelum malam tiba seiring pesawat-pesawat perang koalisi Saudi terbang rendah di atas kota tersebut.
Saleh (75) ditembak mati para petempur Houthi di Sanaa setelah berpindah kubu dalam konflik Yaman. Saleh awalnya bersekutu dengan Houthi yang didukung Iran dalam konflik Yaman yang berlangsung selama 3 tahun terakhir.
Beberapa hari sebelum tewas, Saleh meninggalkan Houthi dan menyatakan siap menjalani 'babak baru' dengan koalisi pimpinan Arab Saudi. Dia bahkan menyebut Houthi sebagai 'milisi kudeta'.
Kematian Saleh ini diperkirakan akan memperumit konflik Yaman yang melibatkan banyak pihak. Kelanjutan konflik Yaman disebut bergantung pada para loyalis dan pendukung Saleh yang masih besar jumlahnya di Yaman, termasuk perwira militer dan kepala milisi bersenjata. (dtc)