Login • Lupa Password | Daftar segera dan nikmati pemasangan iklan baris secara gratis! |
MedanBisnis - London. Otoritas Inggris berhasil menggagalkan rencana pembunuhan Perdana Menteri Theresa May. Dua tersangka ditangkap terkait rencana pembunuhan yang melibatkan bom dan serangan pisau di kantor PM May di Downing Street, London.
Seperti dilansir media Inggris, The Independent dan dilansir Reuters, Rabu (6/12/2017), informasi soal penggagalan rencana pembunuhan ini disampaikan Direktur Dinas Keamanan Inggris, MI5, Andrew Parker kepada kabinet pemerintahan pada Selasa (5/12) waktu setempat.
Media Inggris lainnya, Sky News, menyebut rencana pembunuhan ini sangat serius sehingga MI5 yang bertanggung jawab atas keamanan dan intelijen dalam negeri Inggris, sampai memberikan penjelasan khusus kepada para menteri di kabinet pemerintahan PM May.
Dua tersangka yang berjenis kelamin laki-laki ini ditangkap dalam penggerebekan di London dan Birmingham, pada 28 November lalu. Mereka dijerat dakwaan terorisme dan akan mulai disidang pada Rabu (6/12) waktu setempat.
Kedua tersangka itu disebut berencana meledakkan bom yang disamarkan sebagai tas di gerbang masuk Downing Street dan kemudian menyerang PM May dengan pisau.
Dalam pernyataan terpisah, Kepolisian Metropolitan London menyebut dua pria bernama Naa'imur Zakariyah Rahman (20) dari London Utara dan Mohammed Aqib Imran (21) dari Birmingham dijerat dakwaan mempersiapkan aksi teroris.
"Perdana Menteri berterima kasih atas kerja tanpa lelah dari staf MI5 dalam memerangi ancaman terorisme yang belum pernah terjadi sebelumnya," ucap juru bicara PM May.
"Para menteri kabinet mendengar bahwa Daesh (nama Arab Islamic State of Iraq and Syria) mengalami kekalahan besar di Irak dan Suriah, ini bukan berarti ancaman telah berakhir. Mereka menyebar ke area-area baru, termasuk berupaya mendorong terjadinya serangan di Inggris dan wilayah lain melalui propaganda media sosial," imbuh juru bicara itu.
Downing Street nomor 10 di London merupakan kediaman resmi dan kantor PM Inggris. Kompleks itu dijaga sangat ketat. Tahun 1991 silam, militan Irish Republican Army (IRA) melancarkan serangan bom mortir ke Downing Street. PM Inggris saat itu, John Major, berada di dalam saat serangan terjadi, namun dia tidak mengalami luka-luka sedikitpun. (dtc)