Login • Lupa Password | Daftar segera dan nikmati pemasangan iklan baris secara gratis! |
MedanBisnis - Jakarta. Wakil Ketua Komisi I TB Hasanuddin mengatakan dirinya sudah memberi saran kepada Panglima TNI Gatot Nurmantyo untuk tidak memutasikan perwira tinggi (pati) menjelang masa pensiun. Namun itu tidak didengar.
"Saya sudah berikan penjelasan soal mutasi. DPR itu mitra yang baik kepada pemerintah. Jadi kami menyarankan (Panglima untuk tidak melakukan rotasi pati). Andaikan tidak didengar, ya silakan," kata TB di gedung Nusantara II, kompleks DPR, Senayan, Jakarta Pusat, Rabu (6/12/2017).
Menanggapi keputusan Gatot merotasi besar-besaran para pati yang kemudian mendapat kritik ini, TB mengatakan pemerintahlah yang berwenang menyelesaikan masalah tersebut. Masalah itu bisa dibicarakan antara Jenderal Gatot, yang saat ini masih menjabat Panglima TNI, dan Presiden Joko Widodo.
"Intern pemerintahlah selesaikan baik-baik. Toh Panglima TNI kemudian juga punya atasan, namanya 'presiden'. Jadi bisa didiskusikan di pemerintah," ucap TB.
Panglima TNI Jenderal Gatot Nurmantyo, yang akan pensiun pada Maret 2018, melakukan mutasi terhadap 85 perwira TNI. Mutasi tertuang dalam surat Keputusan Panglima Tentara Nasional Indonesia Nomor Kep/982/XII/2017 tertanggal 4 Desember 2017.
Mutasi jabatan 85 perwira tinggi (Pati) TNI terdiri dari 46 pati jajaran TNI Angkatan Darat, 28 pati jajaran TNI Angkatan Laut, dan 11 pati jajaran TNI Angkatan Udara.
Keputusan itu lantas menjadi sorotan dan menuai kritik. Namun Jenderal Gatot memastikan dirinya tak melanggar etika karena memutuskan hal tersebut sebelum mengetahui rencana Presiden Jokowi mengganti dirinya dalam waktu dekat.
"Kalau itu (keputusan mutasi 85 pati disebut) ujug-ujug saya keluarkan tanggal 5 (Desember), itu tidak tepat," kata Gatot di lobi gedung Nusantara II, kompleks DPR RI, Senayan, Jakarta Pusat, Rabu (6/12).
"Tanggal 30 November itu diadakan (sidang) Wanjakti yang diwakili Wakil KSAU, Wakil KSAD, dan Wakil KSAL. Kemudian tanggal 4 (Desember) kami rapat. Pada saat rapat, kami belum tahu (Presiden mengajukan pergantian Panglima TNI dengan kandidat Marsekal Hadi)," sambung dia. (dtc)