Login • Lupa Password | Daftar segera dan nikmati pemasangan iklan baris secara gratis! |
MedanBisnis - Jakarta. Upaya pemerintah untuk meningkatkan efisiensi arus logistik tampaknya mulai terlihat. Hal itu setidaknya tercermin dari volume arus barang yang bisa dilayani di sejumlah pelabuhan utama di tanah air.
TPK Koja mencatatkan throughput atau arus peti kemas baik dari pelayaran internasional maupun domestik hingga minggu pertama Desember 2017 melebihi 1 juta Teus. Pencapaian ini melampaui raihan perusahaan dalam 20 tahun sejak pertama kali berdiri.
"Pencapaian throughput yang melebihi 1 juta Teus merupakan prestasi monumental bagi TPK Koja," ujar General Manajer (GM) TPK Koja Ade Hartono, di Jakarta, dalam keterangan resminya, Minggu(10/12).
Menurut dia, hingga akhir tahun ini manajemen TPK Koja memperkirakan total throughput dapat mencapai 1,095 juta Teus, atau 31% melampaui target awal 2017 yang ditetapkan 830.531 Teus.
Hasil throughput yang melebihi 1 juta Teus juga dimasudkan untuk mendukung program pemerintah mewujudkan efisiensi biaya logistik dalam rangka memacu pertumbuhan ekonomi nasional.
Pemerintahan Presiden Joko Widodo (Jokowi) memang menginginkan peningkatan efisiensi dan pemangkasan waktu bongkar muat di pelabuhan. Selain memangkas biaya logistik, hal ini juga dimaksudkan untuk meningkatkan volume barang dan jasa yang masuk pelabuhan. Harapannya, roda ekonomi bisa berputar lebih cepat.
"Tidak lupa, hasil ini juga berkat dukungan stakeholders yang terkait terutama dukungan untuk pengoperasian dermaga utara," ucapnya.
Ke depan, Ade menjelaskan, hasil ini akan menjadi acuan perusahaan untuk melangkah sesuai corporate roadmap yang telah disusun hingga 2020.
"Kami harus terus melakukan improvement untuk mempertahankan prestasi ini, terutama melakukan peningkatan kualitas pelayanan dan perbaikan fasilitas penunjang," paparnya.
Ade menambahkan pencapaian throughput yang melebihi 1 juta Teus didukung oleh strategi penetrasi pasar yang tepat sesuai corporate roadmap.
"Ke depan, TPK Koja akan terus fokus pada pertumbuhan volume, pertumbuhan profit, dan penciptaan layanan baru yang mendukung layanan bisnis utama, seperti mengintegrasikan layanan transhipment," katanya.
Selain pencapaian throughput yang melebihi 1 juta Teus, pada tahun ini TPK Koja juga mencatatkan capaian lainnya, antara lain peningkatan Box Crane per Hour (BCH), migrasi dari ISO 9001:2008 ke ISO 9001:2015, dan penerapan Good Corporate Governance (GCG) terbaik.
Corporate Secretary TPK Koja Nuryono Arief menjelaskan rasio bongkar muat petikemas dari kapal atau Box Crane per Hour (BCH) TPK Koja per September 2017 sudah mencapai 23 boks per jam, meningkat dari periode yang sama tahun lalu yang hanya 20 boks per jam.
TPK Koja, kata Arief, juga telah memulai migrasi dari ISO 9001:2008 ke ISO 9001:2015, ditandai dengan diterimanya sertifikat ISO 9001:2015 pada April 2017. Dan pada akhir Oktober 2017, TPK Koja dinyatakan tetap layak menyandang sertifikat ISO 9001:2015 setelah dilakukan audit independen.
Arief juga menyebutkan TPK Koja berada di peringkat satu dalam penerapan Good Corporate Governance (GCG) di antara belasan anak usaha PT Pelindo II sepanjang tahun 2016 dan tahun 2015. (dtf)