Login • Lupa Password | Daftar segera dan nikmati pemasangan iklan baris secara gratis! |
MedanBisnis - Jakarta. Kementerian BUMN terus mempercepat pembentukan holdin BUMN migas. Holding ini melibatkan PT Pertamina dan PT Perusahaan Gas Negara Tbk (PGN)
Sekretaris Perusahaan Pertamina, Syahrial Mukhtar, menjelaskan penyelesaian holding BUMN migas setelah payung hukum berupa Peraturan Pemerintah (PP) diterbitkan.
"Kita bicaranya tahapan-tahapan, PGN itu sahamnya yang punya pemerintah diserahkan kepada Pertamina. Kemudian (pemerintah) tetap pegang prudential yang 1% (saham), sehingga kontrol tetap ada di pemerintah, tahap itu yang sedang kita lakukan dengan PP yang akan segera dikeluarkan," kata Syahrial ditemui di Hotel Raffles, Jakarta, Selasa (12/12/2017).
"Tahapan selanjutnya nanti yang pasti kita akan melakukan upaya-upaya untuk menyusun sebuah model bisnis yang terbaik bagi industri ini. Ya kita belum bisa sampaikan seperti apa tahap berikutnya, karena pilihannya juga mungkin akan banyak yang bisa kita diskusikan," lanjut Syahrial.
Apakah semua proses pembentukan selesai di tahun 2018? Syahrial menyebut semua masih tergantung pada pemerintah dalam mengebut selesainya PP.
"Mudah-mudahan kalau itu bisa terjadi (holding BUMN migas di 2018). Bisa lebih baik lagi, semakin cepat PP itu keluar, semakin bisa kita memperbaiki gas business di Indonesia. Kita lagi bahas di koordinasikan yang saya bilang tadi, Setneg DJKN (Kemenkeu), Kementerian BUMN, kemudian Pertamina dan PGN itu bersama-sama kita rapat terus. Ini untuk mempercepat penyelesaian konsep-konsep yang ada, harapannya juga supaya PP-nya supaya bisa segera terbit," terangnya.
Syahrial enggan berkomentar lebih jauh soal PP yang akan diterbitkan pemerintah untuk jadi payung hukum holding. Secara paralel, lanjutnya, kedua perusahaan terus berkoordinasi untuk persiapan holding.
"Sebetulnya PP itu sendiri kan melewati beberapa kementerian. Nah kita tunggu pokoknya, kita tim saat ini tetap dikoordinasi, bahkan kita terus melakukan rapat-rapat koordinasi untuk menyiapkan seperti misalnya saat holdingnya jadi bagaimana nanti integrasi operasi itu, sudah kita bahas dari sekarang, sehingga cepat nanti bisa kita capai," pungkas Syahrial. ;(dtc)