Login • Lupa Password | Daftar segera dan nikmati pemasangan iklan baris secara gratis! |
MedanBisnis - Makassar. Terkait surat penunjukan dari Setya Novanto kepada Ketua DPP Partai Golkar Aziz Syamsuddin untuk menggantikannya menjadi ketua DPR RI, diakui oleh Ketua Harian DPP Golkar Nurdin Halid. Surat itu akan kembali dibahas di rapat pleno Golkar nanti.
"Surat dari Setnov itu akan kita bicarakan lagi di Pleno Golkar, apa kembali dilanjutkan atau dihentikan, jadi kita akan memilih ketua DPR baru. Itu hak kita mengisi kursi itu yang sudah lowong," Kata Nurdin Halid saat ditemui di Hotel Clarion Makassar, pada Selasa (12/12) malam.
Rapat pleno tentunya akan membahas Musyawarah Nasional Luar Biasa. Namun rapat juga akan membahas soal siapa pengganti Novanto selanjutnya di kursi Ketua DPR.
Meski sebelumnya penunjukan Aziz Syamsuddin untuk menjadi pimpinan Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) Republik Indonesia telah ditolak oleh kader dari partai Golkar sendiri, Azis diketahui dapat kembali mencalonkan diri, maju di bursa calon Ketua DPR, yang sebelumnya dipegang oleh Novanto di partai berlambang beringin itu.
Nurdin mengatakan untuk menjadi orang nomor satu di Partai Golongan Karya, Aziz Syamsuddin harus bersaing dengan kader terbaik lainnya di partai tersebut.
"Kita lihat siapa yang akan dipilih di rapat pleno untuk calon ketua umum. Banyak kader Partai Golkar yang punya kompetensi seperti Aziz Syamsuddin, Bambang Soesatyo, Airlangga Hartarto, dan banyak lagi," tegasnya
Sementara itu, menurut Ketua Dewan Koperasi Indonesia tersebut hak diskresi yang digunakan oleh Novanto guna menunjuk Ketua DPP Golkar tersebut tidak salah, namun tetap harus mengikuti aturan partai.
"Boleh saja Setnov menggunakan hak diskresinya, itu tidak melanggar. Tapi surat penunjukan tersebut harus dimasukan ke dalam agenda pembahasan rapat pleno untuk disetujui atau tidak. Terkait surat itu juga akan kami bahas di pleno," terang Nurdin Halid
Soal Munaslub, Lebih Cepat Lebih Baik
Nurdin Halid memastikan akan mengawal sidang rapat Pleno yang akan digelar pada hari Rabu hari ini. Nurdin berharap Munaslub Golkar segera untuk dilaksanakan.
"Partai Golkar sudah akan menggelar besok (13/12) malam, rapat pleno membahas jadwal pelaksaan Munaslub, ini bentuk konsolidasi golkar dalam menyelesaikan masalah dengan pergantian ketua umum. Insyaallah berjalan baik, saya akan kawal sesuai angaran dasar dan rumah tangga," ujar Nurdin.
Sementara, terkait berita sebelumnya mengenai harapan dari Ketua Dewan Pakar Partai Golkar, Agung Laksono yang berharap DPP Golkar untuk menggelar Munaslub, sebelum tanggal 20 Desember, mendapat tanggapan dari Nurdin Halid.
"Agung Laksono itu ketua dewan pakar, mestinya memberi masukan ke DPP tidak mengambil langkah lain, itu sifatnya hanya imbauan saja tidak mengikat. Nanti DPP yang punya kewenangan menentukan waktu Munas bukan dewan pakar mereka hanya mengusulkan," lanjut Nurdin.
Namun, Nurdin Halid yang juga Ketua Dewan Koperasi Indonesia tersebut juga mengatakan, dirinya berharap pergantian Ketua Umum dari partai Golkar, setelah ditinggalkan oleh Setya Novanto pasca-berstatus tersangka KPK, dapat segera ditentukan waktunya di pleno mengingat hal tersebut dianggap urgen.
"Bagi saya Musyawarah Luar Biasa itu lebih cepat lebih bagus dilaksanakan, agar konsilidasi dari Partai Golkar dapat kembali berjalan normal,"sambungnya.(dtc)