Login • Lupa Password | Daftar segera dan nikmati pemasangan iklan baris secara gratis! |
Medanbisnisdaily.com - Medan. Partai Golkar masih tetap kukuh mendukung calon gubernur petahana Tengku Erry Nuradi meski Ketua DPD Golkar Ngogesa Sitepu telah mundur dari pencalonannya sebagai Wagubsu pendamping Erry di Pemilihan Gubernur dan Wakil Gubernur Sumatera Utara (Pilgub Sumut) 2018. Namun, saat ini ada PDIP yang berpotensi bergabung dan mendukung Erry sekaligus mengusung kadernya sebagai calon Wagubsu menggantikan posisi Golkar.
Sekretaris DPD Golkar Sumut Irham. Buana Nasution berpendapat, sah-sah saja partai lain termasuk PDIP bergabung mendukung Tengku Erry yang telah lebih dulu mendapat dukungan Golkar. Hanya,menurutnya, sebagai partai yang mendukung Erry sejak awal tentunya Golkar juga menginginkan kadernya maju mendampingi Erry.
"Dari awal kan kita yang mengusung (Tengku Erry), tentu kita menginginkan (wakil) dari internal," kata Irham, Kamis (14/12/2017).
Ia tidak menyetujui istilah bahwa Golkar tersandera kasus yang menyeret Setya Novanyo. Menurutnya, kisruh telah berakhir dengan dipilihnya Airlangga Hartarto sebagai Ketua Umum Golkar yang baru menggantikan Novanto Lantas, bagaimana dengan kemungkinan Golkar akan tergusur oleh PDIP?
"Setelah proses Munaslub, tentu DPP akan memanggil Tengku Erry, ingin mengetahui komitmen, dari situ nanti akan kita lihat. Yang pasti sampai saat ini Golkar bulat mendukung," terangnya.
Pengamat politik asal Universitas Sumatera Utara (USU) Warjio menilai, posisi Golkar di Pilgubsu sangat rentan akibat tersandera skandal mega korupsi KTP elektronik yang menyeret bekas Ketua Umum Golkar Setya Novanto (Setnov). Menurutnya, kasus yang melilit Setnov secara langsung menggerus kepercayaan diri elit Golkar dan tentunya kepercayaan publik pada Golkar. Ia menyebut ini sebagai badai politik jelang Pilkada.
Pengunduran diri Ngogesa sebagai calon wakil dengan alasan kesehatan bukanlah yang sebenarnya terjadi. Pengunduran diri Ngogesa adalah dampak badai politik tersebut. "Mengusung wakil saja itu sulit sekali. Golkar tidak PD sejak awal dan kepercayaan publik menurun," kata Warjio.
Menurutnya, di balikmelemahnya posisi Golkar, ada kekuatan lain yang akan bergabung mengusung Tengku Erry. Dan yang terkuat adalah PDIP. PDIP sangat berpotensi menggantikan posisi Golkar dalam mengusung calon wakil mendampingi Erry. "Saya kira arahnya ke sana. KIH dan KMP," terangnya.
Partai Gerindra, PKS dan PAN telah menyatakan dukungannya pada Letjen Edy Rahmayadi untuk maju di Pilgub Sumut. Sementara Tengku Erry sejauh ini telah mendapat dukungan Golkar, Nasdem, PKB dan PKPI. PPP berpotensi besar akan bergabung dalam koalisi mengantarkan Erry menjadi Gubernur kembali.