Login • Lupa Password | Daftar segera dan nikmati pemasangan iklan baris secara gratis! |
MedanBisnis - Jakarta. Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) melalui Badan Pengatur Hilir Minyak Dan Gas Bumi (BPH Migas) membuat Satuan Tugas (Satgas) Posko Nasional ESDM. Hal ini Untuk mengamankan pasokan kebutuhan minyak, gas dan listrik jelang hari raya Natal 2017 dan Tahun Baru 2018.
Ketua BPH Migas Fanshurullah Asa menyampaikan, pihaknya sudah memulai proses monitoring yang dimulai sejak hari ini, Senin (18/12).
"Kita sudah lakukan koordinasi dengan unit Kementerian ESDM, Pertamina, PGN, PLN Pertagas untuk pembahasan buku acuan, permintaan petugas posko dan format laporan posko sektor ESDM. Kita fokus untuk rencana pemantauan lapangan di 25 kota besar dan 19 kota 3T (Terdepan, Terluar, Tertinggal) mulai dari 18 Desember hingga 8 Januari 2018," ujar dia, Senin (18/12/2017) di Gedung BPH Migas Jalan Kapten P. Tendean, Jakarta Selatan.
Pengawasan yang dilakukan tidak terlepas dari kondisi alam Indonesia. Fanshurullah menjelaskan, mengenai kondisi status 2 aktivitas gunung api yang saat ini tengah dalam kondisi awas, yaitu Gunung Agung dan Gunung Sinabung.
"Menyangkut geologi gunung api kita ada 2 gunung yang satusnya awas yaitu Agung dan Sinabung. Kita punya 127 gunung api di Indonesia, dengan 18 gunung api saat ini beratatus waspada dan sisanya berstatus normal, kita tetap awasi kondisi tersebut jelang Natal dan Tahun Baru," jelas dia.
Selain itu juga pihaknya telah memantau beberapa titik potensi longsor pada masa curah hujan tinggi seperti di bulan Desember.
Dalam hal pasokan, pihaknya sudah berkoordinasi dengan Pertamina untuk menambah pasokan elpiji 3 kg dan operasi pasar di daerah Depok, Bogor, dan kawasan Jakarta.
Begitupun penambahan stok BBM sudah dilakukan sejak awal Desember 2017, serta pengamanan keamanan jaringan jelang perayaan sudah dilakukan PLN untuk menyambut Hari Raya Natal dan Tahun Baru.
Manager Retail PSO PT Pertamina (Persero), Boy J. Lapian yang hadir dalam pembukaan Posko Nasional ESDM menjelaskan, pihaknya menambah stok dari stok normal LPG 11 hari menjadi 16 hari.
"Hingga 17 Desember kemarin realisasi penyaluran LPG 3 kilogram sudah mencapai 5.750 metrikton atau 93% dari kuota yang ditetapkan pada APBN-P 2017 sebesar 6.199 juta metrik ton," jelas dia.
Dirinya juga menjelaskan, pihaknya sudah menambah cadangan stok sebanyak 900 metrikton untuk menyambut Natal dan tahun baru. Jadi sekitar, 300 ribu tabung elpiji 3 kilogram yang sudah dipersiapkan untuk menambah stok cadangan.
Sementara itu dari kesiapan pasokan BBM, Boy menjelaskan, konsumsi tertinggi diprediksi akan terjadi pada 23 Desember 2017.
"Konsumsi BBM akan naik 26,3% atau sebesar 114.876 KL dibandingkan konsumsi normal. Untuk konsumsi jenis solar diprediksi naik 16,4% atau 44.456 KL dibandingkan konsumsi normal," ungkap dia. (dtf)