Login • Lupa Password | Daftar segera dan nikmati pemasangan iklan baris secara gratis! |
Medanbisnisdaily.com - Medan. Yayasan Pecinta Danau Toba (YPDT) akan menggelar Kidung Natal pada 25 Desember 2017 malam di Kota Siborong-borong, Kabupaten Tapanuli Utara (Taput), Sumatra Utara. Pada acara itu seluruh lampu dipadamkan selama 15 menit mulai pukul 21.00 WIB. Jalanan dikondisikan sepi dari lalulintas kendaraan, penerangan hanya menggunakan obor dan lilin.
Ketua Panitia Kidung Natal, Edward Tigor Siahaan dalam keterangan persnya yang diterima medanbisnisdaily.com, Jumat (22/12/2017), menyatakan, perayaan kelahiran Sang Mesias Yesus Kristus akan kembali meriah. Warga akan keluar dari masing-masing rumahnya ke jalan-jalan hanya dengan diterangi obor minyak tanah atau lilin.
"Selama 15 menit listrik akan dipadamkan PLN, seluruh kenderaan bermotor akan dialihkan untuk tidak melalui jalan-jalan utama mulai pukul 19.00-22.00 WIB dan kidung Natal berkumandang," kata Edward yang juga dikenal sebagai fotografer ternama.
Semula, ujar Edward, acara 15 Menit Kidung Natal yang juga rangkaian dari kegiatan Gerakan Cinta Danau Toba tersebut berlangsung hanya 10 menit (2015). Begitu tingginya animo masyarakat mengikuti, durasinya kemudian ditambah menjadi 15 menit sejak tahun lalu.
Selain PLN, pihak kepolisian dan pemerintah juga dilibatkan guna menggelorakan hajatan yang dijalankan secara swadaya tersebut. Komunitas-komunitas warga, seperti Ikatan Anak Siborong-borong, Generasi Anak Siborong-borong dan Badan Kerjasama Antar Gereja juga ikut ambil bagian guna memeriahkan acara tersebut
"Setiap gereja yang ada di Kota Siborong-borong akan membunyikan loncengnya selama lima menit, pukul 21.00-21.05 WIB selama Kidung Natal berlangsung," ujar Edward.
Terkait pengalihan arus lalu lintas dari jalan-jalan utama ke jalur alternatif yang berlangsung selama tiga jam, Edward sangat berharap pengertian para pengguna jalan. Begitu pula dengan penyalaan penyalaan petasan, warga diminta untuk tidak melakukannya sebelum pukul 21.00 WIB.
"Acara semacam ini adalah yang pertama di dunia. Kalaupun ada di belahan dunia melaksanakan kegiatan sejenis, biasanya pada malam Tahun Baru," papar Edward.