Login • Lupa Password | Daftar segera dan nikmati pemasangan iklan baris secara gratis! |
Medanbisnisdaily.com-Medan. Memasuki akhir Desember 2017, sekitar 93% wilayah di Indonesia diprediksi akan memasuki puncak musim hujan, termasuk di antaranya wilayah Sumatera dan Kalimantan.
Kepala Kepala Balai Besar Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BBMKG) Wilayah 1, Edison Kurniawan mengingatkan agar mewaspadai adanya potensi hujan lebat yang dapat menyebabkan banjir dan longsor.
"Pada kenyataannya kondisi ini merupakan peristiwa musiman yang terjadi secara umum setiap tahun dikarenakan adanya perbedaan gradien tekanan udara di Belahan Bumi Utara (BBU) dan Belahan Bumi Selatan (BBS). Perbedaan ini lebih diakibatkan oleh keberadaan posisi matahari semu yang saat ini masih berada di sebelah selatan ekuator," ungkapnya kepada Medanbisnisdaily.com, Senin (25/12/2017).
Selain berpotensi menimbulkan hujan dengan intensitas cukup tinggi, Edison juga menjelaskan, jika penguatan angin barat dapat membawa dampak terhadap peningkatan tinggi gelombang laut terutama di wilayah Perairan Barat Sumatera, Laut Natuna, Laut Jawa, Laut Banda dan Perairan Selatan Jawa hingga Nusa Tenggara.
Jika ditinjau dari analisis dan prediksi ENSO (El Nino Southern Oscilation) yang dihasilkan oleh beberapa institusi internasional seperti Jamstec (Jepang), BoM (Australia), NOAA (AS) termasuk BMKG, Indeks ENSO pada periode bulan Desember 2017 hingga Mei 2018 berkisar antara -1,50 hingga -0,3.
"Kondisi ini mengisyaratkan memasuki awal tahun 2018 kondisi La Nina berada dalam kondisi lemah, sehingga pertumbuhan awan hujan tidak terjadi secara merata/signifikan di wilayah Indonesia. Sedangkan untuk prediksi Indeks Dipole Mode (DM) menunjukkan selama bulan Desember 2017 hingga Mei 2018 berada dalam kondisi normal. Artinya ada kecenderungan massa udara yang membawa awan hujan akan bergerak dari wilayah Sumatera menuju wilayah Samudera Hindia bagian barat," jelasnya.
Untuk prediksi spasial anomali Suhu Permukaan Laut (Sea Surface Temperatur/SST) di wilayah Indonesia selama bulan Desember 2017 berada dalam kondisi netral. Namun memasuki bulan Januari hingga Mei 2018, anomali SST di wilayah perairan Indonesia memiliki kecenderungan dengan nilai anomali positif. Kondisi ini dapat meningkatkan peluang terbentuknya awan-awan hujan di sebagian wilayah Indonesia.
"Khusus untuk wilayah Sumut, kondisi SST diprediksi masih cukup hangat khususnya di wilayah Barat Sumatera dan Samudera Pasifik dengan nilai anomali berkisar antara +0.25 derajat C hingga +0.5 derajat C. Berdasarkan hasil kajian dan prediksi itu, maka BMKG Sumut menghimbau untuk mewaspadai kondisi hujan dengan intensitas sedang hingga lebat (berkisar antara 5-10 mm/jam) menjelang perayaan Natal 2017 dan Tahun Baru 2018," terangnya.
Adapun hujan lebat yang berpotensi banjir dengan katagori tinggi papar Edison ialah, terdapat di Kota Gunung Sitoli, Mandaling Natal (Kec. Muara Batang Gadis), Nias (Kec. Idano Gawo), Sibolga (Kec. Sibolga Kota), Tapanuli Selatan (Kec. Batang Toru), Tapanuli Utara (Kec. Sipoholon, Tarutung), dan Tapanuli Tengah (Kec. Barus, Kolang, Sorkam).
Untuk bulan Januari 2018 pada umumnya potensi tingkat bahaya longsor di wilayah Sumut berkisar antara tingkat Rendah - Tinggi. Seperti di wilayah yang mempunyai potensi longsor sedang terdapat di Toba Samosir (Porsea, Silaen, Muara), Tapanuli Utara (Sipoholon), Samosir (Onan runggu, Palipi), Tapanuli Selatan (Batang Toru, Batang Angkola, Padang Sidempuan Timur) Mandailing Natal (Batang Natal, Natal, Batahan, Penyabungan, Kotanopan, Muara Sipongi), Asahan (Bandar Pulau, Pulau Rakyat), Simalungun (Girsang Sipangan Bolon, Purba, Dolok Pardamean, Dolok Silau), Deli Serdang (Bangun Purba, Sibiru-biru, Sibolangit, STM Hulu, STM Hilir), Langkat (Bahorok, Sei Lepan), Nias (Gunung Sitoli, Mandrehe, Hiliduho), dan Nias Selatan (Teluk Dalam, Lahusa, Lalowu) Kab Tapanuli Utara (Pahae Jae, Pahae Julu, Siborong-borong, Adian Koting, Garoga, Tarutung), Pakpak Barat (Salak), Karo (Simpang Empat, Merek, Barus Jae,
Mardinding, Payung, Munthe), Humbang Hasundutan (Lintong Nihuta, Onan Ganjang), Nias Selatan (Gomo), Pakpak Barat (Kerajaan, Salak), Dairi (Sumbul, Pwk. Siempat Nempuh, Siempat Nempuh, Tiga Lingga, Tanah Pinem, Silima Pungga-Pungga, Parbuluan, Pegagan Hilir), dan Tapanuli Tengah (Barus, Andam Dewi, Tapian Nauli, Lumut) merupakan wilayah yang mempunyai Potensi Longsor Tinggi.
Sedangkan untuk potensi Angin Kencang di Sumut bulan Januari 2018 dengan kecepatan maksimum 25 knot. Karenanya angin kencang ini juga akan sangat berpengaruh terhadap gelombang tinggi, diantaranya gelombang maksimum mencapai ≤ 2.5 meter berpeluang terjadi di Samudera Hindia sebelah Barat Aceh, dan Samudara Hindia sebelah Barat Kepulauan Nias. Tinggi gelombang ≤ 2.0 meter berpeluang terjadi di Selat Malaka Bag. Utara, Perairan Sabang – Banda Aceh, Perairan Barat Aceh, Perairan Kep. Nias – Sibolga.
"Menjelang Kegiatan Natal 2017 dan Tahun Baru 2018, BMKG Sumut sudah menyiapkan sarana dan prasarana bagi kegiatan Posko Terpadu. Kegiatan Posko ini dilaksanakan di seluruh UPT BMKG Sumut, Kantor Gubernur Provinsi Sumut, Bandara Internasional Kualanamu dan Pelabuhan Belawan. Di dalam kegiatan Posko ditampilkan informasi cuaca untuk jalur transportasi darat, laut dan udara. BMKG juga berharap agar informasi peringatan dini yang disampaikan diharapkan dapat dijadikan sebagai panduan dan referensi bagi Pemerintah Provinsi Sumut melalui BPBD Provinsi/Kabupaten/Kota untuk melakukan upaya-upaya preventif dalam mengantisipasi kondisi cuaca ekstrim dan gempa bumi guna
meminimalisir kerugian akibat bencana," pungkasnya.