Login • Lupa Password | Daftar segera dan nikmati pemasangan iklan baris secara gratis! |
MedanBisnis - Jakarta. Selain membuang air kencing di karpet Masjid Kubah Emas Depok, Suharmin Lias (34) juga ternyata pernah menyemprotkan air seninya di vihara dan gereja. Ketua Presidium Konferensi Waligereja Indonesia (KWI), Ignatius Suharyo, menyesalkan ulah Suharmin tersebut.
"Saya tidak tahu maksud yang bersangkutan melakukan hal itu, juga tidak tahu yang bersangkutan dalam keadaan psikis seperti apa, tetapi pastilah yang dilakukan tidak pantas," kata Suharyo, Rabu (27/12) malam.
Suharyo menyerahkan sepenuhnya kejadian itu kepada pihak berwajib. Dia pun berharap perbuatan serupa tak akan terulang lagi.
"Biarlah yang berwajib mengurusnya sesuai aturan, berharap hal-hal seperti itu tidak dilakukan lagi," ujarnya.
Senada dengan Suharyo, Ketua Sekolah Tinggi Filsafat (STF) Jakarta Driyarkara Simon Petrus Lili Tjahjadi juga mengatakan hal yang sama. Ia pun menduga pelaku mengalami gangguan mental, dan memilih untuk melakukan pendekatan personal agar pelaku tak berulah lagi.
"Bagi saya sebagai orang beriman dan pastor, saya lebih mengutamakan pendekatan pribadi untuk pendampingan pelakunya. Ini orang malang yang agaknya tertekan secara mental akibat keadaan jomblo," ujar Lili.
Sementara itu, Wakil Ketua Umum MUI Zainut Tauhid Sa'adi juga menduga pelaku memiliki gangguan kejiwaan sehingga umat tidak perlu emosi, dan wajib menahan diri. Namun jika ada unsur kesengajaan, Zainut meminta polisi untuk menindak pelaku secara tegas.
"Jadi serahkan saja masalahnya kepada kepolisian untuk mendalami. Kalau ada unsur kesengajaan harus dihukum yang setimpah karena hal itu adalah termasuk tindakan pidana," kata Zainut secara terpisah.
Sebelumnya, polisi mengungkapkan Suharmin membuang air kencing tidak hanya di karpet Masjid Kubah Emas, Depok. Dia juga melakukan hal yang sama di tempat ibadah lain.
"Dari keterangan pelaku, bahwa perbuatan menyemprotkan dengan air seni tersebut sebelumnya pernah dilakukan di vihara di Ancol, Jakarta Utara," terang Kasat Reskrim Polresta Depok Kompol Putu Kholis Aryana di kantornya, Jl Margonda Raya, Kota Depok, Senin (25/12).
Menurut pengakuan Suharmin, dia menyiramkan air itu sebagai protes karena tak dapat jodoh. Tapi apa pun alasannya, perbuatan Suharmin ini tak boleh ditiru.
"Pelaku menyemprotkan air seni ke karpet Masjid Kubah Emas dengan alasan protes sama Tuhan yang tidak memberinya kebahagiaan dan jodoh," kata Kasat Reskrim Polresta Depok Kompol Putu Kholis Aryana, Rabu (27/12).
Suharmin ditangkap warga setelah ketahuan menyemprotkan air seni di karpet Masjid Kubah Emas, Jl Raya Meruyung, Kecamatan Limo, Kota Depok, pada Jumat (22/12) lalu. Suharmin tiba di masjid sekitar pukul 10.00 WIB, lalu duduk bersila menghadap mimbar.
"Setelah itu, yang bersangkutan menyiramkan air seni yang dibawanya menggunakan botol air mineral," sambung Putu.
Ulahnya itu ketahuan marbut masjid, Hanafi, yang langsung menghardiknya. Suharmin lalu diamankan warga dan sempat dipukuli.
Saat ini, Suharmin diamankan di Mapolresta Depok. Dia dijerat dengan Pasal 156 KUHP tentang penistaan terhadap agama. Polisi juga akan melakukan tes kejiwaan terhadap Suharmin. (dtc)