Login • Lupa Password | Daftar segera dan nikmati pemasangan iklan baris secara gratis! |
MedanBisnis - Yogyakarta. Tahun depan sudah memasuki tahun politik penuh kontestasi. Mantan Ketua MK Mahfud MD menilai KPK sudah saatnya semakin jeli.
"Orang (akan) mencari modal untuk berpolitik baik untuk Pilkada maupun Pileg," kata Mahfud MD di kantor Gubernur DIY, komplek Kepatihan Yogyakarta, Jumat (29/12).
Menurutnya, kekayaan negara tak lepas dari ancaman para politisi yang sedang mencari modal politik. Mulai dengan mencari uang dari kebijakan hingga mencari uang dari APBN dan APBD.
Oleh karena itu, menurutnya KPK harus lebih jeli dalam melihat hal tersebut. Dan KPK, menurutnya tidak bisa bekerja sendiri tetapi harus bersinergi dengan Polri dan Kejaksaan. Hal ini agar lebih efektif dan beban kerjanya tidak menjadi beban sendiri tetapi menjadi beban bersama.
"Saya kira itu betul, harus lebih jeli itu. Ada orang mengintip-ngintip anggaran," kata Mahfud MD.
Mantan Ketua MK tersebut menyatakan bahwa tahun 2018 adalah tahun panas. Kontestasi politik besar-besaran terjadi seperti Pilkada, dan menjelang Pilpres dan Pileg.
Pilkada akan digelar di 127 daerah tingkat provinsi dan kabupaten. Kemudian di tahun ini pula proses pendaftaran untuk pemilihan presiden sudah dimulai. Selain itu juga akan ada Pemilu legislatif. Tahun 2019 akan digelar Pemilu serentak legislatif dan presiden.
"Akan menjadi tahun panas, sehingga semua harus berhati-hati. Terutama konflik SARA," katanya.
Mahfud MD mengingatkan bahwa isu Agama masih menjadi isu yang sensitif. Sehingga semua harus menahan diri bukan hanya pemerintah yang memiliki beban tetapi masyarakat juga.
"Pengguna medsos, ormas harus menjaga. Tahun 2018 itu penting, jangan sampai kita menjadi terbakar seperti Jakarta tahun 2017. Kalau sampai terbakar keseluruh Indonesia, berbahaya. Tapi saya melihat potensinya tidak seperti Jakarta, karena tidak ada masalah etnis dan agama di daerah," kata Mahfud MD. (dtc)