Login • Lupa Password | Daftar segera dan nikmati pemasangan iklan baris secara gratis! |
MedanBisnis - Jakarta. Kapolri Jenderal Tito Karnavian mengatakan pihaknya 'mengerem' penambahan anggota baru tahun ini. Salah satu alasannya agar anggaran gaji personel cukup.
"Di bidang sumber daya manusia, jumlah personel Polri saat ini adalah 443.193. Jadi ini meningkat cukup pesat tapi ini sudah kita rem, dari tahun kemarin 446.497," kata Kapolri Jenderal Tito Karnavian di Mabes Polri, Jalan Trunojoyo, Jakarta Selatan, Jumat (29/12/2017).
Ia mengatakan awalnya Polri ingin semakin sedikit personel kian meningkatkan kinerjanya. Namun teori itu terbantahkan karena, di negara lain, memiliki jumlah polisi yang lebih tinggi kinerjanya juga baik.
"Jumlah rasio dianggap makin sedikit rasionya maka dianggap organisasi Polri kinerjanya akan baik. Teori ini kita patahkan karena beberapa negara yang rasionya lebih tinggi, seperti Kanada 1:2.000. Satu polisi melayani 2.000 orang, tapi sangat dipercaya oleh publik," kata Tito.
Dia menyebut sebaliknya di daerah seperti di Bali, Yogyakarta, dan Kalimantan Selatan, yang memiliki rasio 1:3.000, tapi kinerjanya tidak menjamin lebih baik daripada polda lain. Dengan demikian, Tito menyebut Indonesia tidak harus mengikuti sistem rasio karena akan berpengaruh pada anggaran belanja pegawai.
"Oleh karena itu, kita tidak menggunakan sistem rasio karena, kalau sistem rasio kita gunakan, Polri harus merekrut hampir 200 ribu anggota lagi. Ini kalau direkrut sampai 200 ribu, maka ini akan berpengaruh di anggaran belanja pegawai akan meledak," ujarnya.
Sementara itu, jika anggaran belanja pegawai meningkat, dikhawatirkan hal itu akan mempengaruhi biaya operasional pegawai. Dampaknya bisa saja ada anggota yang melakukan kesewenang-wenangan.
"Kalau anggaran belanja pegawai meledak untuk gaji, sedangkan biaya operasionalnya tersedot, maka artinya anggota-anggota Polri bertambah banyak, tapi tidak diberikan biaya operasional yang cukup. Akibatnya, nanti terjadi penyalahgunaan wewenang. Apalagi tidak disertai dengan perumahan dan sebagainya," kata Tito.
Karena itu, Mabes Polri menggunakan prinsip zero growth, artinya menambah personel untuk satuan baru yang terbentuk. Serta untuk menggantikan personel yang meninggal dunia, pensiun, dan tidak dapat bekerja."Tujuannya, sekali lagi, untuk menekan angka belanja pegawai kita supaya lebih kecil dan lebih diperkuat belanja operasional sehingga anggota cukup untuk kegiatan operasional tanpa perlu cari kiri dan kanan," imbuh Tito. (dtc)