Login • Lupa Password | Daftar segera dan nikmati pemasangan iklan baris secara gratis! |
Medanbisnisdaily.com-Medan. "Lamun huwus kalah nusantara isun amukti palapa, lamun kalah ring Gurun, ring Seran, Tañjung Pura, ring Haru, ring Pahang, Dompo, ring Bali, Sunda, Palembang, Tumasik, samana isun amukti palapa"
Sumpah tersebut menggema di panggung Gedung Utama Taman Budaya Sumatera Utara (TBSU), Jalan Perintis Kemerdekaan, Medan, Minggu (31/12/2017). Ya, Sanggar Tetas dari Deliserdang berhasil membangkitkan peristiwa berabad-abad yang lalu ke 'zaman now'.
Seluruh pemain berpakaian khas Jawa. Diiringi musik gamelan di hampi seluruh adegan. Suasana khas seperti menonton ketoprak yang sering dipentaskan di Jawa pun muncul di Medan.
Keseluruhan pemain tampil dengan prima. Terutama pemeran Gajah Mada yang tak miss sepatah kata pun ketika mengucapkan kaliman-kalimat panjang. Kemunculannya sejak awal memang memukau.
Dengan badan besar menjadikan kostumnya pas di badannya. Sosok Mahapatih Gajah Mada ditampilkannya dengan gagah. Apalagi ketika mengucapkan sumpah amukti palapa dengan mencabut pedangnya dari pundaknya.
Namun sayang, di momen-momen penting tersebut, justru lampu dimatikan sedangkan Sang Mahapatih belun selesai mengucapkan sumpahnya.