Login • Lupa Password | Daftar segera dan nikmati pemasangan iklan baris secara gratis! |
MedanBisnis - Lumajang - Gunung Semeru yang ada di Lumajang sempat memuntahkan awan panas yang jaraknya mencapai sekitar 1,5 Km dari puncak. Guguran awan panas ini mengarah ke arah selatan dan tenggara.
"Itu kemarin, sempat terjadi guguran awan panas. Jaraknya sekitar 1,5 kilometer dari puncak. Itu mengarah ke selatan tenggara," kata Kepala Bidang Pencegahan, Kesiapsiagaan dan Logistik Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Lumajang, Wawan Hadi Siswanto, saat dihubungi, Minggu (7/1/2018).
Dia menjelaskan, guguran awan panas ini masih jauh dari permukiman warga. Sebab jarak puncak dengan permukiman warga sekitar 10 Km.
"Masih aman, jauh dari permukiman warga yang jaraknya sekitar 10 kilometer dari puncak Gunung Semeru," katanya.
Kendati demikian, Wawan tetap mengimbau warga untuk selalu waspada. Utamanya terhadap guguran material tanah dan batu dari puncak Semeru. Apalagi saat ini intensitas hujan sangat tinggi.
"Utamanya masyarakat yang berada di sekitaran aliran sungai. Karena potensi hujan saat ini sangat tinggi. Kita khawatir di puncak ada hujan lebat, sehingga ada material dari puncak yang terbawa melalui aliran sungai itu," terangnya.
"Terutama untuk penambang pasir, lebih baik istirahat dulu. Jangan memaksakan diri untuk menambang ," tambah Wawan.
BPBD sendiri, lanjut Wawan, telah melakukan sejumlah antisipasi ketika terjadi hal yang tidak diinginkan. Di antaranya memberikan rambu-rambu peringatan di sejumlah titik. Selain itu juga menerjunkan relawan untuk memberikan sosialisasi kepada masyarakat.
"Sosialisasi terutama kepada masyarakat yang berada di sekitaran aliran sungai dari Gunung Semeru," tandasnya.
Untuk status Gunung Semeru, menurut Wawan, hingga saat ini masih Waspada level dua. Jadi masih relatif aman. "Sudah tidak ada guguran awan panas, cuma kondisinya berkabut," pungkas Wawan. dtc