Login • Lupa Password | Daftar segera dan nikmati pemasangan iklan baris secara gratis! |
MedanBisnis - Jakarta. KPK menerima kedatangan 2 warga Ponorogo yang mengaku berjalan kaki dari kampungnya ke KPK. Keduanya disebut mengeluhkan tentang penanganan kasus korupsi.
"Tadi kita temui dan mereka memberikan informasi yang ada di Ponorogo. Informasi itu soal keluhan penanganan kasus korupsi yang dipandang oleh 2 orang tersebut lambat atau tidak jelas di pengadilan," ujar Kabiro Humas KPK Febri Diansyah di kantornya, Jalan Kuningan Persada, Jakarta Selatan, Senin (8/1/2018).
Kedua warga Ponorogo itu adalah Pujiana (53) dan Wakidi (42). Keduanya mengaku berjalan kaki dari Ponorogo sejak 9 Desember 2017 dan baru tiba di Jakarta.
Menurut Febri, keduanya membawa berkas berisi kasus korupsi yang dikeluhkan itu. Keduanya berharap lembaga antirasuah ini bisa menangani kasus korupsi di Ponorogo.
"Tadi menyerahkan ada satu bundel yang kedua seorang divonis bersalah dalam kasus korupsi. Vonisnya 4 tahun tapi belum dilakukan eksekusi dan belum bebas dan belum ditahan, kemudian juga berharap KPK concern dengan Ponorogo," ujar Febri.
"Ada dua orang didampingi warga Ponorogo yang ada di Jakarta. Dan kita hargai iktikad mereka jalan ke sini dan makanya kita terima. Kalau soal korsup kita koordinasi," tutur Febri menambahkan.
Di tempat yang sama, Pujiana menyebut beberapa kasus dugaan korupsi di Ponorogo yang menurutnya tak kunjung tuntas. Dia mengaku berprofesi sebagai tukang ojek.
"Tahun 2013 tidak kelar-kelar di Dinas Pendidikan dan Dinas Pertanian pengadaan bibit dan juga pembangunan rumah sakit nilainya miliaran semua," ujar Pujiana.
Usai bertemu perwakilan KPK, Pujiana mengaku akan menyambangi Istana Negara. Dia ingin memberikan saran kepada Presiden Jokowi terhadap kasus korupsi di Ponorogo.
"Dan juga terima kasih atas kepedulian masyarakat kecil atas penegak hukum. Kami bangga atas KPK beliau menerima kami rakyat kecil," ucap Pujiana. (dtc)