Login • Lupa Password | Daftar segera dan nikmati pemasangan iklan baris secara gratis! |
MedanBisnis - Sukabumi. Bakal Calon Wali Kota Sukabumi dari PDIP, Hanafie Zain meradang setelah namanya tiba-tiba muncul dalam Surat Keputusan (SK) yang dikeluarkan oleh Partai Golkar untuk mendampingi ketua DPD Golkar Kota Sukabumi Jona Arizona sebagai Wakil Wali Kota.
Hanafie kemudian mendatangi Mapolres Sukabumi Kota untuk mengklarifikasi hal itu, bahkan lebih lanjut dia akan melaporkan pencatutan nama tersebut agar diproses secara hukum.
"Nama saya dicatut oleh Golkar dan PKB, tanpa seizin saya dan menetapkan saya sebagai calon wakil wali kota. Padahal saya belum pernah membuat MoU atau kesepakatan bersama tentang hal itu," kata Hanafie kepada detikcom, di Polres Sukabumi Kota, Selasa (9/1/2018).
Mantan Sekda Kota Sukabumi itu juga menjelaskan SK tersebut sudah ditandatangani oleh Ketua Umum DPP Golkar, Airlangga Hartarto, untuk menjadi calon wakil wali kota berpasangan dengan Jona Arizona.
"Bukti SK saya ada, kan ini suatu keanehan saya tidak pernah daftar ke Golkar, saya tidak pernah daftar ke PKB kok tiba-tiba nama saya muncul sebagai calon dari mereka," lanjutnya.
Hanafie menyebut komunikasi politik sebelumnya sudah dia jalin dengan semua partai ketika berniat untuk maju dalam Pilwakot Sukabumi. Namun akhirnya dia menjatuhkan pilihan maju dengan PDIP.
"Sejak 31 Desember saya sudah menjadi bagian dari PDIP dan saya tidak mau menghianati itu. Kalau saya mau tinggal enak-enak saja dengan munculnya SK itu, toh SK sudah ada ngapain lagi cape-cape kalau begitu harga diri saya dimana? Saya tegaskan saya tidak pernah bilang siap untuk menjadi calon wakil wali kotanya Zona," pungkas Hanafie.
Hingga saat ini Detikcom masih berusaha melakukan konfirmasi kepada Ketua DPD Golkar, Jona Arizona namun belum memberikan jawaban.
Catatan detikcom, peta perahu untuk usungan sendiri saat ini masih tarik ulur antara Partai Golkar, PKB dan PDIP. Untuk syarat usungan harus mencapai kuota usungan sebanyak 7 kursi di DPRD Kota Sukabumi.
Sementara Partai Golkar memiliki 6 kursi, PDI-P 6 kursi dan PKB 1 kursi yang menjadi kunci agar Golkar dan PDIP bisa meramaikan Pilwakot Sukabumi.
Untuk para calon yang dipastikan akan melaju antara lain pasangan Achmad Fahmi dan Andri Hamami melalui perahu PKS - Demokrat (7 kursi), kemudian Dedi R Wijaya dan Hikmat Nuristawan melalui perahu Partai Gerindra dan Hanura (8 kursi), Mulyono - Ima Slamet melalui PPP, PAN dan Nasdem (7 kursi) tersisa saat ini Golkar (6 kursi), PDIP (6 kursi) dan PKB (1 kursi). (dtc)