Login • Lupa Password | Daftar segera dan nikmati pemasangan iklan baris secara gratis! |
Medanbisnisdaily.com-Medan. General Manager (GM) PT PLN Wilayah Sumut, Feby Joko Priharto menyatakan pihaknya mendukung iklim investasi daerah dengan kehandalan kelistrikan yang surflus. Kehandalan kelistrikan ini juga menunjukan kemampuan daerah untuk melayani permintaan industri skala besar.
"Pertumbuhan kelistrikan di Sumut itu terus tumbuh. Listrik itu harus tumbuh 1,5 kali dari pertumbuhan ekonomi nasional. Saat ini, jumlah pelanggan itu tumbuh 3%. Sedangkan, pertumbuhan penjualan kita 5,1%," kata Feby kepada wartawan, Minggu (14/1/2018), dalam paparan kinerja 2017.
Feby mengatakan sejak Juni sudah surflus. Maka mulai Juli-Desember terus tumbuh di atas 8%.
"Pertumbuhan itu mendorong pertumbuhan 5% secara tahunan dibanding tahun sebelumnya. Ini yang terus kita jual bahwa kita sudah surflus dan bisa melayani skala besar. Baik itu mall, maupun industri besar seperti pabrik," ujarnya.
Dia menuturkan bulan Agustus mulai tumbuhnya, menandakan di kelistrikan masih adanya demand yang masih cukup besar di masyarakat.
Secara golongan tarif yang paling tinggi. Rumah tangga (RT) itu tumbuh 1,45% dari tahun sebelumnya. Bisnis (B3) tumbuhnya 8,5%. Industri yang tumbuh tinggi, 14 (industri besar) 95%.
"Seperti Growth Sumatera, Agincourt dan Gunung Gahapi. Itu kita layani. Ada yang kontraknya, 15 MW, tapi selama ini kita hanya bisa penuhi 5 MW. Lalu, setelah surflus ini kita tawarkan untuk 10 MW agar disalurkan ternyata oke dan jalan. Disitu yang paling terasa langsung naik grafis penjualan kita. Karena industri yang besar. Kalau RT itu kan kecil," ungkapnya.
Feby menganalisis adanya peningkatan produktivitas didorong dengan adanya surflus listrik. Artinya, lebih efisien pakai listrik dari PLN dari pada menggunakan alat sendiri untuk industri.
"Beban puncak kita saat ini 2.055 MW dengan daya mampu kita 2.311 MW, ada sekitar 200 MW daya cadangan kita. Artinya, 7-15%. Namun, dalam RUPTL itu idealnya, 30% daya cadangan. Tapi kalau kita ingin jangan sampai segitu lah. Apalagi kita tidak bisa jual, kalau sebesar itu cadangannya kan sayang juga," ujarnya sembari tertawa.
Feby menjelaskan bahwa pihaknya mendukung Sumut sebagai tujuan investasi dengan salah satunya kehandalan kelistrikan. Apalagi, kedepannya nanti listrik akan menjadi masa depan manusia untuk segala kebutuhan termasuk kendaraan.