Login • Lupa Password | Daftar segera dan nikmati pemasangan iklan baris secara gratis! |
Medanbisnisdaily.com-Samosir. Seorang warga Kabupaten Samosir, Freddy MS (35) mengaku sangat terkejut meledaknya pembayaran tagihan arus listrik bulan Januari 2018 hingga 4 kali lipat dari biasanya. Diapun kecewa atas sikap pihak Perusahaan Listrik Negara (PLN) ranting Pangururan yang tidak memberikan solusi atas keluhan yang dialaminya terkait "pembengkakan" pembayaran listriknya.
"Saya terkejut waktu mau membayar rekening listrik saya. Jumlahnya meningkat hingga 4 kali lipat dari biasanya. Yang buat saya kecewa, waktu saya datang ke kantor PLN untuk mengadu, tidak ada solusi atas masalah yang saya alami. Justru penjelasan yang diberikan membuat saya bingung," kata Freddy kepada medanbisnisdaily.com, Senin (15/01/2018), di Pangururan.
Dikatakan Freddy, saat dirinya komplain dengan mendatangi kantor PLN Cabang Pangururan, dia diterima Pak Eza supervisor di kantor PLN ranting Pangururan.
Dalam penjelasannya, kenaikan pembayaran listrik secara tiba-tiba (pembengkakan) diakibatkan adanya PDL (Perubahan Data Langganan). Adanya pemeliharan dengan pergantian stand meter lama menjadi stand meter baru.
"Update datanya jadi bulan Desember 2017, sehingga ada beban biaya di bulan-bulan sebelumnya," kata Freddy mengulangi ucapan Eza saat di Kantor PLN Ranting Pangururan.
Sebagai warga, dirinya mengaku kurang paham dan pihak PLN merasa sewenang-wenang. Dan penjelasan pihak PLN dengan mengatakan bahwa pembengkakan pembayaran bulan ini membludak dikarenakan sistem pembayaran tidak stabil. Artinya terdapat pembayaran kecil (ringan) oleh pelanggan di bulan-bulan sebelumnya. Sehingga sistem kemudian membebankannya pada bulan ini.
"Ini kan seperti bentuk kesewenang- wenangan pihak PLN, istilahnya saya seperti dipermainkan oleh sistem mereka. Apakah pihak PLN tidak rutin melakukan update data pelanggan?. Kalau seperti ini, bagaimana saya sanggup membayar?. Masa saya bayar listrik sebesar Rp. 406.000?," katanya kesal.
Untuk itu, warga Kelurahan Pasar ini mengharapkan transparansi dan penjelasan yang mudah dimengerti terkait melonjaknya pembayaran listriknya bulan ini yang dianggapnya sangat tidak logika.
"Katakan saya pinjam uang, dan saya bayar. Saya takut ke depan, persoalan ini menimpa saya lagi. Dan mereka (pihak PLN) tidak peduli. Bagaimana ini? Apa mesti saya mengadu ke Pak Jokowi?," kesalnya lagi.
Menanggapi hal itu, Manager PLN Ranting Pangururan, Pairon Tua Ambarita ditemui medanbisnisdaily.com, Selasa (16/1/2018) di kantornya, menjelaskan, kemungkinan ada kesalahan perhitungan pemakaian arus dan akan selalu siap melayani keluhan pelanggan.
"Kita akan cek nomor pelanggan, dan akan kita hitung kembali. Bisa jadi ada kesalahan perhitungan pemakaian arus. Kita juga tidak mau merugikan pelanggan. Namun demikian, di satu ketika, kami juga pasti punya kelemahan," kata Pairon Tua Ambarita.