Login • Lupa Password | Daftar segera dan nikmati pemasangan iklan baris secara gratis! |
Medanbisnisdaily.com - Samosir. Untuk mengantisipasi terjadinya pencurian arus listrik yang peluangnya memungkinkan dengan penggunaan meteran pasca bayar, pihak PLN ranting Pangururan, Kabupaten Samosir, sudah memulai menyegel meteran pasca bayar sejak 2017 sampai saat ini.
Hal itu disampaikan Manager PT PLN (Persero) Ranting Pangururan, Pairon Tua Ambarita, ditemui medanbisnisdaily.com, Selasa (16/1/2018) di kantor PLN, Pangururan.
"Penyegelan sudah dilakukan sejak 2017. Petugas rata-rata menyegel sebanyak 10 meteran pelanggan perhari. Selama penyegelan berlangsung guna penertiban dan antisipasi terjadinya pencurian arus, sudah sebanyak 15 meteran pelanggan yang kita tertibkan," terang Pairon Tua Ambarita.
Pairon menjelaskan, biasanya pelanggan yang mau melakukan pencurian arus, pelanggan pengguna tarif bisnis, namun ada juga rumah masyarakat. Dan pihaknya memprioritaskan penyegelan terhadap pengguna arus 600 jam menyala.
Ditanya tentang peralihan pasca bayar ke prabayar di Samosir, hingga saat ini, belum terealisasi secara keseluruhan. "Belum, karena kita masih bisa menerima keberatan masyarakat, dengan alasan tidak mengerti, dan lain-lain. Dan tahun ini belum akan terealisasi karena tidak cukup tenaga. Aturan peralihan sendiri, masih dalam proses," ujar Pairon.
Menurutnya, masyarakat pengguna prabayar jauh lebih diuntungkan daripada pengguna meteran pasca bayar, karena bayar dulu baru menggunakan arus. Kemudian, tidak ada pemutusan arus walau tidak digunakan bahkan setahun.
Manager PLN Pangururan juga menyampaikan, jumlah pelanggan PLN Samosir hingga saat ini mendekati 30.000 pelanggan, dengan rincian pasca bayar 22.000 dan prabayar 8.000. Sementara tagihan perbulan mencapai Rp 1,5 miliar.