Login • Lupa Password | Daftar segera dan nikmati pemasangan iklan baris secara gratis! |
Medanbisnisdaily.com - Bandung. Presiden Jokowi memimpin rapat terbatas tentang revitalisasi Sungai Citarum, Jawa Barat. Menurut Jokowi, aliran Citarum banyak dimanfaatkan masyarakat Jakarta untuk minum.
"Sungai Citarum sumber air minum untuk 27,5 juta penduduk, baik di Jabar maupun DKI Jakarta, dan 80 persen air minum masyarakat Jakarta bersumber dari Sungai Citarum. Ini untuk kita ketahui," kata Jokowi dalam pengantar rapat di Grha Wiksa Pranti, Puslitbang Perumahan dan Permukiman Kementerian PUPR, Bandung, Jawa Barat, Selasa (16/1/2018).
Selain itu, ada tiga PLTA yang memanfaatkan aliran Sungai Citarum. Ketiga PLTA itu menghasilkan 1.400 MW pasokan listrik.
"Oleh karenanya, dalam rapat terbatas hari ini, penataan Sungai Citarum harus segera dilakukan, jangan ditunda-tunda lagi, dan nantinya akan kita pakai untuk jadi contoh DAS-DAS yang lain yang menyangkut hajat hidup masyarakat banyak. Akan kita mulai penanganannya mulai dari hulu, tengah, sampai hilir," tutur Jokowi.
Jokowi menyoroti banyaknya pabrik yang membuang limbah di aliran Sungai Citarum. Kunci dari revitalisasi Sungai Citarum, kata Jokowi, adalah sinergi antarkementerian, pemerintah pusat dan daerah, serta pemerintah di tingkat kabupaten dan kota.
"Sekali lagi saya tidak mau Sungai Citarum menjadi tempat pembuangan limbah raksasa oleh pabrik-pabrik di kanan-kiri Sungai Citarum ini," kata Jokowi.Pada rapat ini, Jokowi didampingi oleh Wapres Jusuf Kalla. Hadir pula Menko Maritim Luhut Panjaitan, Menko Polhukam Wiranto, Mensesneg Pratikno, Seskab Pramono Anung, Menteri PUPR Basuki Hadimuljono, Menteri LHK Siti Nurbaya, Menperin Airlangga Hartarto, Menteri PPN/Kepala Bappenas Bambang Brodjonegoro, Panglima TNI Marsekal Hadi Tjahjanto, Kapolri Jenderal Tito Karnavian, dan Jaksa Agung Prasetyo, serta Gubernur Jawa Barat Ahmad Heryawan. (dtc)