Login • Lupa Password | Daftar segera dan nikmati pemasangan iklan baris secara gratis! |
Medanbisnisdaily.com - Jakarta. Wakil Presiden Jusuf Kalla (JK) mengingatkan potensi masuknya radikalisme ke masjid kampus. Keterlibatan dosen sangat diperlukan untuk membantu mengelola masjid kampus.
"Jadi kami dapat arahan dari bapak Wakil Presiden yang juga ketua Dewan Masjid Kampus. Kami dengarkan apa-apa saja masukannya, mulai dari isu radikalisme, kita tak ingin ada semacam persepsi bahwa masjid kampus termpat berkembangnya radikalisme," ujar Ketua Umum Asosiasi Masjid Kampus Indonesia (AMKI) Hermawan Kresno Dipojono di kantor Wapres, Jalan Medan Merdeka Utara, Jakarta Pusat, Senin (22/1).
Hermawan mengatakan bahwa saat ini pengelolaan masjid kampus diserahkan kepada dosen. Menurutnya, aktivitas dosen dan mahasiswa di masjid kampus juga membantu meredam munculnya potensi radikalisme.
"Selama ini kita tidak merasa radikalisme tumbuh dari masjid kampus. Kalaupun ada satu dua barangkali, tapi kan gak bisa digeneralisir. Ada satu letupan tapi wajar ada kesalahan sekian persen tapi kita coba perbaiki," terangnya.
Pihaknya juga mencoba menangkal persepsi munculnya potensi radikalisme di masjid kampus dengan menggandeng lembaga-lembaga pendidikan dan lembaga keagamaan semisal Kementerian Ristek, PBNU, PP Muhammadiyah.
Pada pertemuan itu, Wapres JK berpesan untuk tidak hanya fokus pada memakmurkan masjid, tapi masjid memakmurkan masyarakat.
"Jadi jamaahnya dimakmurkan. Kan selama ini semangatnya hanya memakmurkan masjid, jadi harus reversible, di samping memakmurkan masjid, tapi masjid juga memakmurkan jamaahnya, supaya kehidupan esok lebih baik," terangnya. (dtc)