Login • Lupa Password | Daftar segera dan nikmati pemasangan iklan baris secara gratis! |
Medanbisnisdaily.com - Bandung. Bakal calon Gubernur Jabar Sudrajat mengaku tidak pernah diminta mahar oleh partai Gerindra. Ia menilai penyiapan dana merupakan sesuatu yang wajar dalam sistem demokrasi saat ini.
"Memang ada ongkos politik. Tapi sejauh ini enggak pernah (Prabowo) cerita mahar," kata Sudrajat saat berkunjung ke kantor detikcom di Trans Studio Bandung, Jalan Gatot Subroto, Kota Bandung, Rabu (24/1/2018).
Ketum Gerindra Prabowo Subianto dalam beberapa kesempatan sering menyampaikan ongkos politik yang harus dikeluarkan calon kepala daerah. Ia mencontohkan untuk pencalonan gubernur butuh minimal Rp 300 miliar.
Menurut Sudrajat, pernyataan Prabowo merupakan pengalaman pribadi saat memenangkan sejumlah figur di beberapa daerah. Sudrajat mengkalkulasi biaya yang harus dikeluarkan setiap calon memang butuh biaya besar.
Ia menuturkan untuk ongkos untuk saksi di 75 ribu TPS di Jabar saja membutuhkan biaya sekitar Rp 40 miliar. Belum lagi biaya kampanye lainnya selama beberapa bulan yang membutuhkan biaya tidak sedikit.
"Perlu Rp 300 miliar itu kenyataannya yang ia (Prabowo) alami saat menempatkan sejumlah figur jadi kepala daerah. Jadi ongkosnya tahu betul, misalnya biaya saksi-saksi dan kampanye. Ini jadi hitung-hitungan logis," ucap dia.
Dia mengaku sudah menyampaikan kepada Prabowo soal kondisi keuangannya saat ditunjuk mewakili Gerindra di Pilgub Jabar 2018. Prabowo, menurut Sudrajat, secara tegas mengatakan tidak mempermasalahkan hal itu."Dia (Prabowo) bilang soal biaya kita pikirkan bersama. Saya tidak diminta syarat apa-apa saat itu," kata Sudrajat mengungkapkan. (dtc)
===