Login • Lupa Password | Daftar segera dan nikmati pemasangan iklan baris secara gratis! |
Medanbisnisdaily.com - Jakarta. Upaya pengambilalihan saham PTFreeport Indonesia ke Indonesia hingga 51% dilakukan dengan berbagai kemungkinan. Salah satunya, dengan mengambil hak partisipasi (participatinginterest/PI)RioTinto sebesar 40% di tambangGrasberg milikFreeport Indonesia.
Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM), Ignasius Jonan menghitung perkiraan dana yang dibutuhkan untuk mengakuisisi 40% hak partisipasi Rio Tinto. Jonan memperkirakan dibutuhkan sekitar US$ 3,2 miliar untuk mengakuisisi 40% hak partisipasi tersebut yang bisa dikonversi menjadi saham.
"Kalau 40% (hak partisipasi) US$ 3,2 miliar. Kita maunya lebih kompetitif daripada itu," kata Jonan saat Rapat Kerja dengan Komisi VII DPR, Jakarta, Kamis malam (25/1).
Angka tersebut didapatkan dengan menghitung kapitalisasi pasar Freeport McMoran di New York Stock Exchange (NYSE) (FCX) US$ 20 miliar. Sedangkan kontribusi Freeport Indonesia yang merupakan anak usahanya sekitar 40% atau US$ 8 miliar.
Angka tersebut kemudian dibagi lagi ke dalam hak partisipasi Rio Tinto 40% yang bisa dikonversi menjadi saham di 2021 dengan jumlah yang sama sebesar US$ 3,2 miliar.
"Ini kalau lihat market price, market capital Freeport McMoran di New York Stock Exchange sekarang mungkin US$ 20 miliar. Freeport Indonesia mungkin 40% US$ 8 miliar," tutur Jonan.
Akan tetapi, upaya divestasi saham Freeport Indonesia hingga 51% ingin dilakukan dengan harga yang lebih kompetitif lagi. Pemerintah pun masih melakukan negosiasi lebih lanjut untuk mengakuisisi 51% saham Freeport Indonesia.
"Kami maunya kalau bisa lebih kompetitif daripada itu," ujar Jonan. (dtf)