Login • Lupa Password | Daftar segera dan nikmati pemasangan iklan baris secara gratis! |
Medanbisnisdaily.com - Surabaya. Video pengakuan pasien National Hospital yang menjadi korban pelecehan seksual yang dilakukan oknum perawat rumah sakit tersebut, disengaja direkam dan diunggah di media sosial. Apa alasannya mengunggah video tersebut?
"Mendengar pengakuan istri saya seperti itu, sebenarnya saya emosi. Kudu bonek ae. Tapi saya nggak boleh begitu. Saya advokat profesional," kata Yudi Wibowo kepada wartawan di sela mengantarkan istrinya untuk divisum di pusat pelayanan terpadu (PPT) di Rumah Sakit Bhayangkara Polda Jatim, Jalan A Yani, Surabaya, Jumat (26/1).
Yudi menerangkan, sebetulnya dirinya tidak ingin melaporkan kejadian tersebut. Namun, dia kasihan dengan istrinya yang menjadi korban dugaan pelecehan yang dilakukan oleh oknum perawat tersebut.
"Sebetulnya saya nggak mau lapor. Tapi istri saya menangis terus, dan trauma mengingat kejadian yang dialaminya," tuturnya.
Kemudian, seluruh manajemen rumah sakit tersebut dikumpulkan, termasuk memanggil Junaidi, perawat yang diduga melakukan pelecehan.
"Saya advokat profesional. Saya tahu alat bukti video ini bisa dijadikan alat bukti kepolisian. Saya kumpulkan manajemen dan dihadirkan calon tersangka, dia mengakuinya," tuturnya.
Dalam video tersebut, oknum perawat tersebut menyalami korban dan kerabatnya, serta menyampaikan permohonan maaf.
"Minta maaf tidak menghapus perbuatan pidana. Dan video viral ini menjadi petunjuk bagi polisi dan sebagai alat bukti. Video ini justru membantu polisi untuk menyelidikinya," jelasnya. (dtc)