Login • Lupa Password | Daftar segera dan nikmati pemasangan iklan baris secara gratis! |
Medanbisnisdaily.com - Medan. Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat Basuki Hadimoeljono mengungkapkan bendungan Lau Simeme di Sibirubiru Deliserdang sudah mulai dikerjakan.
"Oh sudah dikerjakan ya, kontraknya sudah ditandatangani Desember 2017," kata Basuki Hadimoeljono di lokasi Instalasi Pengolahan Limbah Terjadwal (IPLT) Tirtanadi di kawasan Cemara Medan, Jumat (26/1/2018).
Kepala Balai Wilayah Sungai Sumatera II Roy Pardede mengatakan, konstruksi bendungan Lau Simeme menelan biaya sekitar Rp 2 triliun. Masa pengerjaan konstruksi hingga 5 tahun.
Pelaksana konstruksi adalah PT Pembangunan Perumahan Persero dan PT Wijaya Karya (Persero). Dalam pelakasanaannya, melibatkan badan usaha dan tenaga kerja lokal.
Sebagaimana diketahui, bendungan Lau Simeme yang memiliki luas sekitar 420 hektare itu, merupakan poyek yang telah ditetapkan Presiden Jokowi sebagai proyek strategis nasional.
Bendungan Lau Simeme antara lain memiliki manfaat diantaranya sebagai sarana kendali banjir di Kota Medan dan Deliserdang untuk skala fungsi 25 tahunan 40 tahunan.
Kemudian sebagai cadangan air baku PDAM Tirtanadi 3.000 liter per detik, sebagai sumber dan suplai pengairan untuk daerah irigasi Bandar Sidoras seluas 3.082 ha, daerah irigasi Lantasan 185 ha, serta sebagai suplai energi tambahan listrik (PLTA mini) sebesar 2,2 MW dan sebagai sarana pariwisata tirta.
Proyek bendungan raksasa itu meliputi tubuh bendung pada areal 16,48 hektare, wadah genangan 116,82 hektare, sabuk hijau (area vegetasi) 175,83 hektare, borrow area (areal pendukung) 69,94 hektare, fasilitas perkantoran 23,13 hektare, jalan masuk 6,7 hektare dan untuk relokasi pemukiman seluas 11,10 hektare.