Login • Lupa Password | Daftar segera dan nikmati pemasangan iklan baris secara gratis! |
Medanbisnisdayli.com - Medan. Ketua Ikatan Cendikiawan Muslim Indonesia Prof Jimly Ashiddigie mengatakan, hadirnya sebuah pusat bisnis di suatu daerah, rentan dengan munculnya demoralisasi di tengah masyarakat. Karena itu, untuk mendirikan sebuah perusahaan, utamanya harus diperhitungkan dampak sosialnya terlebih dahulu.
Prof Jimly Ashiddiqie menyebutkan, bila ada perusahaan besar berdiri di sebuah pemukiman, tidak mau peduli dengan lingkungannya, maka akan terjadi dampak sosial yang besar, seperti munculnya kemiskinan, premanisme, pelacuran dan sebagainya.
Hal itu dikemukakan Prof Jimly Ashiddiqie dalam sebuah diskusi dengan pengurus Majelis Sinergi Kalam ICMI Sumut yang berlangsung di Hotel Aryaduta Medan, Kamis (25/1/2018) malam.
Dikatakan pengarang buku 'Konstitusi Keadilan Sosial' yang dalam waktu dekat akan diluncurkan, untuk menghindarkan munculnya dampak sosial terhadap pendirian pusat bisnis itu, perusahaan yang ada di sana harus mengeluarkan dana CSR (Corporade Social Responsibility) untuk masyarakat dan lingkungan yang ada di tempat itu.
"Dana itu bisa dimanfaatkan untuk warga sekitar guna membantu pendidikan masyarakat sekitar atau menunjang perekonomian rakyat, agar masyarakat sekitar tidak miskin meski berada dalam kasawan pusat bisnis," ujar Prof Jimly Ashiddiqie.
Ketua Organisasi Wilayaht Majelis Sinergi Kalam ICMI Sumut Rizki Emiliya mengatakan, diskusi dilakukan untuk mecari masukan tentang berbagai program kerja yang akan dilaksanakan oleh Majelis Sinergi Kalam ICMI Sumut yang baru berdiri di Sumut pada bulan Oktober 2017.
Salah satu program keja organisasi belia ICMI saat ini adalah menjalin kejasama dengan Pelabuhan Indonesia 1 (Pelindo 1) dalam upaya mencerdaskan anak-anak sekolah dari kawasan Medan Utara.
Rizki Emelia menyebutkan, Majelis Sinergi Kalam ICMI Sumut akan turun melakukan pendidikan ekstra kulikuler terhadap 40 orang anak setingkat SMA. "Mereka akan diajari bahasa Inggeris hingga mahir," kata Rizki.
Sedangkan untuk mendampingi anak-anak tersebut, Majelis Sinergi Kalam ICMI Sumut akan menurunkan delapan orang tenaga sukarela untuk pengajaran Bahasa Inggris tersebut.
CHAIRUL ANWAR