Login • Lupa Password | Daftar segera dan nikmati pemasangan iklan baris secara gratis! |
Medanbisnisdaily.com - Medan. Pemerintah Sumatera Utara dan Bank Indonesia (BI) mewaspadai lonjakan inflasi pada Januari tahun ini. Naiknya harga komoditas menjadi faktor utama.Kepala Kantor Perwakilan BI Sumut, Arief Budi Santoso, mengungkapkan, inflasi pada bulan pertama tahun ini diperkirakan akan tinggi.
"Berdasarkan pantauan tim kami, ada kenaikan harga komoditas yang berpotensi memberi tekanan cukup besar terhadap inflasi," katanya, di Medan, Selasa (30/1/2018).
Pada awal bulan ini, ada kecenderungan kenaikan harga komoditas yang memiliki bobot inflasi cukup besar, yakni beras dan cabai merah.
Menurut Arief, meski kenaikan harga beras dan cabai merah tak terlalu tinggi, namun karena bobot inflasinya cukup besar, maka akan tetap berpengaruh terhadap lonjakan inflasi.
"Saat ini harga beras dan cabai merah memang mulai mereda. Tetapi tetap saja masih berpengaruh terhadap inflasi Januari," katanya.
BI enggan memberi besaran pasti inflasi Januari hingga BPS merilisnya pada awal bulan depan. Begitu pun, tekanan inflasi di Sumut memang diperkirakan akan cukup besar.
Apalagi, kenaikan harga komoditas tersebut terjadi di Medan yang juga memiliki bobot cukup besar terhadap inflasi di Sumut secara keseluruhan. Adapun pengaruh inflasi Medan terhadap Sumut selalu di atas 50%. "Makanya, jika Medan mengalami inflasi, kemungkinan besar Sumut juga inflasi," katanya.
Ke depan, BI dan TPID tetap akan menjaga inflasi tetap pada sasarannya yakni 3,5% plus minus 1%. Adapun upaya yang dilakukan adalah dengan menjaga kecukupan pasokan pangan dengan terus memantau produksi dan distribusi bahan pangan.