Login • Lupa Password | Daftar segera dan nikmati pemasangan iklan baris secara gratis! |
Medanbisnisdaily.com - Cirebon. Wacana Kemendagri mengusulkan dua nama perwira aktif polri untuk menjabat menjadi PJ gubernur menuai polemik.
Belakangan muncul dua nama jenderal polri yang diusulkan Kemendagri, yakni Irjen Pol Mochamad Iriawan sebagai Pj Gubernur Jawa Barat dan Irjen Pol Martuani Sormin yang diusulkan sebagai PJ Gubernur Sumatera Utara. Usulan dua jenderal polri itu menuai polemik.
Irjen Pol Mochamad Iriawan enggan berkomentar tentang usulan Kemendagri itu. "Bukan kapasitas saya untuk menjawab. Kita bicara pilkada saja," kata Iriawan yang saat ini menjabat sebagai Asops Kapolri kepada awak media saat meninjau persiapan pengamanan pilkada serentak di Polresta Cirebon, Selasa (30/1).
Saat disinggung mengenai persiapannya untuk menjabat sebagai PJ gubernur, Iriawan mengaku tak ada persiapan apapun terkait hal tersebut. Namun, ia hanya menuruti perintah pimpinan.
"Kalau polri itu sifatnya diperintah. Kalau soal itu terserah pimpinan saja," tutupnya.
Seperti diberitakan sebelumnya, Mendagri Tjahjo Kumolo mengatakan keputusan terkait usulan mengenai Pj gubernur dari perwira aktif polri merupakan kewenangan dari istana. Tjahjo hanya mengajukan usulan dengan melihat sejumlah pertimbangan.
"Keputusan terakhir di istana. Saya hanya mengajukan, mencermati dinamika perkembangan yang ada. Aturan UU yang saya yakini. Kalau dianggap gaduh menimbulkan hal yang pro-kontra, saya hargai semua pendapat. Kalau bikin gaduh, saya siap terima teguran Bapak Presiden, menerima sanksi pun saya siap," kata Tjahjo di Hotel Ghardika, Jalan Iskandariyah Muda, Jakarta Selatan, Senin (29/1). (dtc)