Login • Lupa Password | Daftar segera dan nikmati pemasangan iklan baris secara gratis! |
Medanbisnisdaily.com - Jakarta. Ketua Umum PP Pemuda Muhammadiyah Dahnil Anzar Simanjuntak menilai politik uang memicu terjadinya politisasi agama. Dahnil pun mendorong ada aturan yang menyatakan jabatan dari politik uang itu haram.
"Ketika mereka melakukan politik uang secara masif untuk meraih jabatan, mereka akan dengan mudah melakukan politisasi agama. Menjadikan agama salah satu komoditi," kata Dahnil di kantor PP Muhammadiyah, Jalan Menteng Raya, Jakarta Pusat, Selasa (30/1).
"Kalau ada politisi yang melakukan politik uang, kami dorong tausiahnya itu, jabatan mereka itu haram," imbuhnya.
Selain itu, Dahnil menyebut politisasi agama mudah ditandai. Menurutnya, para politikus yang tiba-tiba bicara atau menggunakan simbol keagamaan menjelang pemilihan merupakan ciri politisasi agama.
"Contoh sederhana politisi yang nyaris nggak pernah ngomongin agama, tapi ketika masuk pilkada dan segala macam pakai simbol-simbol agama. Kemudian, bahkan menjadikan agama itu sebagai komoditi untuk meraih kursi itu yang disebut politisasi agama," ucapnya.
Namun Dahnil mengaku pihaknya tidak mungkin melakukan politisasi agama. Hal itu karena setiap kegiatan Pemuda Muhammadiyah memang berlandaskan agama.
"Kalau kami misalnya yang memang terus ngomongin agama dan menggunakan instrumen agama bagi kehidupan, baik itu kebudayaan ekonomi, politik, nggak ada politisasi agama. Kita memang ingin politik kita dibingkai pakai nilai-nilai agama," pungkas Dahnil. (dtc)