Login • Lupa Password | Daftar segera dan nikmati pemasangan iklan baris secara gratis! |
Medanbisnisdaily.com - Medan. Masyarakat Tionghoa di Sumatera Utara (Sumut) tengah bersiap-siap menyambut tahun baru Imlek yang jatuh pada 16 Februari 2018.
Pergantian tahun menurut kalender Tionghoa ini kerap diisi dengan berbagai kegiatan. Pada intinya dijadikan momen silahturahmi keluarga. Itulah momen yang tepat bagi perantau untuk kembali berkumpul dengan orangtua dan sanak keluarga.
"Imlek itu tradisi merayakan tahun baru, agar para perantau pulang ke orangtua dan saudaranya. Mereka berkumpul bersama. Kalau dulu acara kumpul itu dibarengi dengan minum teh bersama," jelas salah seorang warga Tionghoa dari Tanjung Morawa kepada Medanbisnisdaily.com, Selasa (30/1/2018).
Ditambahkan fotografer dari TPC ini, Imlek dimulai pada tanggal 1 kalender Lunar dan berakhir 15 hari kemudian yang disebut Cap Go Meh.
Namun pada masyarakat Tionghoa yang menganut Konghucu maupun Buddha, Imlek ditandai dengan kegiatan membersihkan rumah ibadah. Kemudian sehari sebelum Imlek mereka akan menggelar sembahyang kepada Thian Dewa Langit untuk meminta berkah dan keselamatan.
"Tak lupa mereka juga akan berderma kepada masyarakat yang kurang mampu. Derma itu dianggap sebagai ungkapan rasa syukur atas rezeki yang diperoleh selama satu tahun yang harus dibagikan kepada orang lain," jelas Karnadi.