Login • Lupa Password | Daftar segera dan nikmati pemasangan iklan baris secara gratis! |
Medanbisnisdaily.com - Surabaya. Warga di Asmat, Papua, mengalami gizi buruk dan Campak. Aksi cepat tanggap (ACT) dalam waktu dekat akan mengirimkan kapal kemanusian yang mengangkut sekitar 100 ton bahan makanan dan 100 orang relawan dari berbagai profesi mulai dari dokter, perawat, ahli gizi dan relawan.
"Selain kami akan melakukan pengiriman kapal kemanusiaan ke Palestina. Dalam waktu dekat ini kami akan mengirimkan kapal kemanusiaan ke Asmat," kata Ponco Srianto Kepala Cabang ACT Jawa Timur kepada wartawan di Surabaya, Selasa (30/1/2018).
Ponco menerangkan, ketika ada kabar warga Asmat mengalami busung lapar dan campak, ACT langsung meresponnya dengan mengirimkan empat orang. Mereka terdiri dari 1 dokter, 1 ahli gizi, 1 perawat dan 1 relawan.
"Kami mendapatkan informasi sekitar dua minggu lalu. Kemudian diberangkatkan tim terdiri dari 4 orang sebagai bentuk emergency respon, untuk melihat dan merespon kondisi disana," ujarnya.
Selain memberikan perawatan kesehatan, tim disana juga melakukan edukasi makanan sehat bagi warga Asmat. Katanya, hasil dari assement yang dilakukan tim disana yakni, ada 23 distrik Asmat dan semua distrik tersebut terjadi busung lapar dan campak.
"Dari 23 distrik, tim sudah melakukan kunjungan di 20 distrik. Mayoritas di distrik tersebut terjadi busung lapar dan campak," ujarnya.
Ia menambahkan, warga disana bukan karena kekurangan bahan makanan. Namun, ada perubahan pola makanan yang sebelumnya warga memanfaatkan hasil alam untuk dikonsumsi sehari-hari, berubah mengkonsumsi makanan instan.
"Mungkin ada pergeseran pola konsumsi makanan warga disana. Biasanya mereka mengkonsumsi hasil alam dari hutan maupun laut, berubah ke makanan instans. Mereka bangga ketika makanan hasil alam itu ditukarkan ke makanan instan," tuturnya.
Ponco menambahkan, dalam waktu dekat ACT akan mengirimkan kapal kemanusiaan ke Asmat. Kapal tersebut diberangkatkan dari Merauke, Papua.
"Rencana awalnya kapal diberangkatkan dari Makassar. Tapi kemudian ada perubahan, dan kapal diberangkatkan dari Merauke. Bahan makanan dibelanjakan di Merauke," terangnya.
Ada sekitar 100 ton bahan makanan yang diangkut kapal kemanusiaan. Selain itu, juga dikirimkan 100 relawan yang terdiri dari gabungan seperti dokter, perawat, ahli gizi hingga relawan.
"Selain memberikan bantuan berupa medis, bantuan makanan, juga mensosialisasikan kepada warga agar kembali mengkonsumsi makanan yang sehat," jelasnya sambil menambahkan, keberangkatan kapal kemanusiaan ini menunggu hasil koordinasi dengan tim ACT pusat. (dtc)