Login • Lupa Password | Daftar segera dan nikmati pemasangan iklan baris secara gratis! |
Medanbisnisdaily.com - Jakarta. Presiden Joko Widodo sempat menjadi imam salat saat kunjungan ke Afghanistan. Selain itu, kini muncul foto yang viral saat Jokowi menjadi makmum. Begini cerita di baliknya.
Seskab Pramono Anung menanggapi beredarnya foto salat tersebut. Dia menyebut waktu itu ada dua kejadian, yakni saat Jokowi menjadi makmum dan satu lagi pada saat Jokowi menjadi imam salat jamak taqdim
Awalnya, Jokowi menjalani pertemuan bilateral dan pertukaran cindera mata, yakni penutup kepala khas negara masing-masing. Begitu masuk waktu salat Zuhur, Jokowi dan rombongan menuju masjid yang ada di kompoleks Istana Kepresidenan Agr.
"Masuk salat Zuhur, Presiden kemudian diajak oleh Presiden Afghanistan dan para menteri semuanya ke tempat lokasi salat Zuhur. Sebelum salat Zuhur dilakukan sebelum mengambil air wudhu, presiden mendapatkan kehormatan untuk menerima pakaian yang dikenakan Presiden pada saat salat Zuhur. Presiden juga memberikan kopiah yang disiapkan dari Jakarta yang ukurannya sesuai dengan ukuran kepala presiden Afghanistan. Dan setelah itu mengambil air wudu dan salat bersama," jelas Pramono Anung di Istana Negara, Jakarta, Rabu (31/1/2018).
Pramono mengatakan, pada salat Zuhur itu, Jokowi menjadi makmum, sementara imam salat yakni Imam Besar Afghanistan.
"Pada saat salat pertama yaitu melakukan salat Zuhur, yang menjadi imam adalah Imam Besar Afghanistan," katanya.
Usai salat Zuhur, lanjut Pramono, Jokowi kemudian meminta izin untuk melakukan salat Jamak Taqdim, yakni menggabungkan salat Ashar di waktu salat Zuhur. Sebab Jokowi merasa tidak terkejar untuk salat Ashar sebab harus meninggalkan Afghanistan pada sore harinya.
"Salat Zuhur selesai, presiden meminta izin kepada Presiden Afghanistan dan imam besar untuk melakukan salat jamak Ashar taqdim. Ketika itu Presiden mempersilakan dubes ataupun yang lain bahkan mempersilakan tuan rumah tentunya untuk menjadi imam. Kemudian Presiden Afghanistan, imam besar dan semuanya mempersilakan lah presiden untuk menjadi imam," jelasnya.
"Jadi Presiden memimpin, imam untuk salat jamak Ashar 2 rakaat dan setelah itu sampai selesai salam," tambah Pramono.
Pramono menegaskan kejadian saat Jokowi menjadi makmum maupun imam salat bukannlah suatu pencitraan. "Jadi yang beredar sekarang ini adalah dua peristiwa. Satu salat Zuhur yang imamnya adalah Imam Besar Afghanistan yang satu adalah salat jamak Ashar yang imamnya adalah presiden kita. Dan ini nggak ada hubungannya dengan urusan pencitraan. Nggak ada," jelas Pramono.
Jokowi juga sempat bicara soal kondisi saat salat di Afghanistan itu. Jokowi pun mengatakan hal itu sudah biasa dilakukan. Dia pun heran kenapa hal tersebut lantas menjadi ramai diperbincangkan.
"Yang pertama, itu kan salat zuhur, imamnya dari imam masjid di sana. Kemudian, kita ingin jamak taqdim melanjutkan ke asar, saya maju. Ya biasalah. Apa sih yang diramaikan? Apa?" kata Jokowi saat ditemui wartawan di Istana Negara, kompleks Istana Kepresidenan, Jakarta, Rabu (31/1/2018). (dtc)