Login • Lupa Password | Daftar segera dan nikmati pemasangan iklan baris secara gratis! |
Medanbisnisdaily.com-Medan. Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) diminta untuk segera mencopot Afifuddin Lubis dari posisinya sebagai Ketua PWNU Sumut. Pernyataan mundur dari Afifuddin sebagai Ketua Tim Pemenangan Bakal Calon Gubsu Edy Rahmayadi-Musarajekshah (Eramas) mestinya juga ditegaskan melalui surat resmi dan tidak lagi terlibat apapun dalam kaitan pemenangan Paslon di Pilgub Sumut 2018. Sesuai khittahnya, NU haruslah netral dan tidak terlibat politik praktis.
"Kita meminta Rois Am, supaya Rois Am, merekomendasikan Afifuddin Lubis untuk diberhentikan dari jabatan Ketua PWNU Sumut. Karena dia telah melecehkan NU, secara institusi dan PBNU secara lembaga," kata mantan Wakil Sekretaris PWNU Sumut, Hamdan Noor Manik, Senin (5/2/2018).
Menurut Hamdan, meski menyatakan mundur dari ketua tim pemenangan lewat pernyataan di media, NU secara lembaga masih sangat rentan dibawa-bawa oleh Afifuddin, selama ia belum mundur dari Ketua PWNU Sumut.
"Apalagi ada pernyataan dia mundur dari tim pemenangan tapi masih di barisan Eramas. Ini tidak baik. Supaya jangan dibawa-bawa NU, kita memohon ke PBNU, untuk diberhentikan saja dari Ketua PWNU," ungkapnya.
Wakil Sekretaris PWNU Sumut, Zainal Arifin Ritonga, mengaku sampai saat ini belum melihat surat pengunduran diri Afifuddin dari Eramas. Sehingga, mereka memandang, Afifuddin belum resmi mundur.
Meski pun nantinya Afifuddin menindaklanjuti pernyataan mundurnya dengan surat resmi, Zainal meminta pernyataan tertulis itu juga dibarengi dengan sikap dan tindakan. Artinya, Afifuddin tidak lagi berada di salah satu Paslon karena ia Ketua PWNU.
Sebagai ketua PWNU, Afifuddin mestinya menunjukkan keteladanan dalam bersikap.
"Kita berharap agar tidak terjadi sikap abu-abu. Jangan nanti lisan mengundurkan diri, tapi faktanya nyata-nyata masih berpihak. Saya berharap kepada semua pihak menahan diri, karena PBNU telah memberikan waktu, penegasan sikap yang sebenarnya. Kalau memang beliau mengundurkan diri dari Edy-Ijeck, maka fokuslah mengurus NU, yang tidak berpihak," jelas Zainal.
Desakan serupa disampaikan Wakil Sekretaris PWNU Sumut, Fadly Yasir. "Pak Afif itu simbol, harus netral, apalagi dia ketua PWNU, tidak boleh terlibat politik praktis. Harusnya ketika dia menyatakan mundur, dia harus tunjukkan netralitasnya. Sangat kecil ketua tim pemenangan itu jika dibandingkan dengan Ketua PWNU," tegasnya.