Login • Lupa Password | Daftar segera dan nikmati pemasangan iklan baris secara gratis! |
Medanbisnisdaily.com - Semarang. Partai Gerindra menanggapi terkait penyataan PDIP soal antisipasi canvassing atau penggunaan berita buruk oleh rival. Ketua DPD Partai Gerindra Jateng, Abdul Wahid mengakui suhu politik jelang Pilgub Jateng memang sudah mulai memanas.
Wahid mengatakan pihaknya tidak akan menggunakan cara canvassing apalagi meluncurkan media provokatif mirip Obor Rakyat yang sudah ditemukan oleh PDIP di wilayah Selatan.
"Canvassing? Tidak ada. Biasa, situasi politik makin menghangat ini," kata Wahid.
"Kalau Obor Rakyat pengelolanya jadi salah satu komisaris BUMN, itu hadiah'? Dulu dituduhkan ke Pak Prabowo, sekarang sudah tahu sendiri kan?" timpal Sekertaris DPD Partai Gerindra Jateng, Sriyanto Saputro.
Wahid menambahkan pihaknya akan berusaha menjaga suhu politik agar kondusif. Ia juga berjanji dari internal partai atau pendukung akan menghindari penggunaan isu Sara dan juga black campaign.
"Masa kepentingan 2 menit mengorbankan tetangga, saudara kita. Persoalan akan bertambah dengan isu panas, itu datang dari orang tidak bertanggungjawab, justru dari unsur luar, justru tidak dari kalangan partai dan tim pemenangan," jelas Wahid. "Wejangan Pak Prabowo jaga NKRI," imbuhnya.
Untuk diketahui, Ketua DPD PDIP Jateng, Bambang Wuryanto beberapa waktu lalu mengungkapkan pihaknya menemukan media bernama Hidayah yang mirip Obor Rakyat. Bambang juga menegaskan melakukan antisipasi canvassing dari rival di Pilgub Jateng 2018.
"Berita buruk patahkan, itu yang saya maksud. Berita canvassing yang buruk, patahkan," kata Bambang usai pembukaan Legislator Summit di Hotel Patrajasa Semarang, Jumat (2/2/2018).Dalam Pilgub Jateng 2018, partai koalisi Gerindra, PKB, PAN, dan PKS mengusung pasangan Sudirman Said-Ida Fauziyah. Sedangkan koalisi PDIP, PPP, Nasdem, Demokrat mengusung pasangan Ganjar Pranowo-Taj Yasin. (dtc)