Login • Lupa Password | Daftar segera dan nikmati pemasangan iklan baris secara gratis! |
Medanbisnisdaily.com - Ponorogo. Sejumlah kawasan di Ponorogo mengalami musibah tanah longsor usai diguyur hujan dengan intesnsitas tinggi. Seperti yang terjadi di Desa Selur, Kecamatan Ngrayun, Ponorogo, dua rumah warga tertimpa material longsor usai tebing yang berada tepat di sebelah rumahnya ambrol.
Adalah rumah Boiran dan Sri Winih keduanya warga Dukuh Manggis, Desa Selur, Kecamatan Ngrayun, Ponorogo. Di kediaman Boirah, tembok rumahnya retak bahkan nyaris roboh karena tanah bergerak, ia pun mengungsi ke rumah saudaranya.
"Pak Boiran sekarang mengungsi ke rumah saudaranya," tutur Kepala Bidang Rehabilitasi dan Rekonstruksi BPBD Kabupaten Ponorogo, Setyo Budiono kepada detikcom, Selasa (13/2/2018).
Pria yang akrab dipanggil Budi ini menjelaskan rumah Boiran memang rawan untuk ditinggali. Pasalnya, tembok rumahnya terlihat retak dan berlubang. "Bahkan bagian depan samping rumahnya juga terkena longsor," jelasnya.
Tebing setinggi 7 meter yang berada tepat disebelah rumah Boiran, lanjutnya, longsor usai diguyur hujan deras kemarin sore, Senin (12/2/2018). "Bagian samping kiri rumahnya terkena material longsor," ujarnya.
Sementara itu, rumah Sri Winih, salah satu warga lainnya yang rumahnya terkena longsoran juga memutuskan untuk mengungsi ke rumah saudaranya. "Pasalnya, longsor sudah mengancam keselamatan keluarga ibu Sri Winih, bagian depan rumahnya tertutup material longsor," imbuhnya.
Material longsor sudah menutupi hampir sebagian ruangan depan rumah milik Sri Winih. Bahkan terlihat pula sebuah batu besar tepat berada di depan rumahnya. "Kejadian longsor ini sekitar pukul 17.30 WIB kemarin," paparnya.
Beruntung dalam musibah ini tidak ada korban jiwa. Sementara hanya kerugian materi saja. "Diperkirakan hingga Rp 10 juta kerugiannya," pungkasnya. (dtc)