Login • Lupa Password | Daftar segera dan nikmati pemasangan iklan baris secara gratis! |
Medanbisnisdaily.com - Trenggalek. Jalur utama Kampak-Munjungan yang tertimbun longsor akhirnya terbuka di hari ke-23 sejak longsor terjadi. Arus lalu lintas dari kedua arah berangsur-angsur pulih.
Material longsor yang sebelumnya menimbun seluruh badan jalan sepanjang 500 meter di Dusun Jedeg, Desa Ngadimulyo, Kecamatan Kampak, berhasil disingkirkan dengan memanfaatkan empat unit alat berat. Proses pembukaan jalur dilakukan secara sistematis dengan memperhatikan hasil penelitian geologi serta pengawasan dari Tim Basarnas.
Kabag Protokol dan Rumah Tangga Pemkab Trenggalek Triadi Atmono mengatakan pembukaan jalur utama antara kecamatan tersebut berlangsung lebih cepat dari estimasi awal. Karena sebelumnya pembersihan jalur diprediksi baru selesai dalam kurun waktu lebih dari dua bulan.
"Kami bersyukur karena jalur dibuka lebih cepat, kemarin itu sebetulnya sudah bisa dilalui, termasuk ada ambulan yang lewat. Hari ini aksesnya lebih baik lagi, karena dilakukan penyemprotan air di badan jalan dengan mobil pemadam kebakaran," katanya, Selasa (13/2/2018).
Dengan terbukanya jalur utama tersebut, ribuan warga Kecamatan Munjungan lebih mudah untuk keluar wilayah dengan menggunakan motor maupun mobil, tanpa harus melalui jalur alternatif di Kecamatan Dongko yang kondisinya sulit dan lebih jauh.
"Ini adalah hasil kerjasama dari semua pihak, mulai dari BPBD, Dinas PUPR, Basarnas, Kepolisian, TNI maupun masyarakat. Semoga dengan terbukanya akses ini kodisi perekonomian di Munjungan kembali normal," imbuhnya.
Pemkab Trenggalek masih akan terus melakukan proses penyempurnaan jalur di kawasan longsor, sehingga lebih aman untuk dilalui kendaraan dari kedua arah.
Sementara itu, salah seorang warga Munjungan Mashadi mengaku bersyukur dengan terbukanya jalur Kampak-Munjungan, sehingga mobilitas warga di Munjungan bisa kembali normal.
"Pada saat masih tertimbun longsor, untuk keluar wilayah saja satu kali pulang-pergi minimal butuh Rp 60 ribu untuk jasa angkut kendaraan, itu belum termasuk bensin," katanya.
Selain itu, dampak perekonomian juga cukup dirasakan oleh warga di Kecamatan Munjungan, salah satunya harga kebutuhan pokok melambung tinggi. Hal itu terjadi karena jalur distribusi barang terganggu. "Walaupun belum 100 persen normal, tapi ini sudah luar biasa, yang jelas terimakasih semua pihak yang sudah membantu proses pembukaan jalur," jelasnya. (dtc)