Login • Lupa Password | Daftar segera dan nikmati pemasangan iklan baris secara gratis! |
Medanbisnisdaily.com-Tiga Juhar. Unit Peladang Klang Nelayan (UPKN) Telok Gong Selangor, Malaysia mengagumi sektor pertanian Sumatera Utara (Sumut).
"Pertaniannya luar biasa. Ini hebat dan tidak ditemukan di Selangor sistem pertanian seperti di Tiga Juhar ini," kata Pengerusi UPKN Telok Gong Selangor Malaysia Abdul Samad Bin Johari saat berkunjung ke Tiga Juhar Farm, di Desa Rumah Sumbul, Kecamatan STM Hilir, Kabupaten Deliserdang, Kamis (15/2/2018).
UPKN Telok Gong Selangor merupakan kelompok tani nelayan andalan (KTNA) Selangor, Malaysia yang melakukan studi banding sekaligus wisata agro ke Sumut selama dua hari, Rabu dan Kamis (14-15/2/2018).
Sebelumnya, Rabu sore anggota UPKN Gong Selangor yang berkunjung sebanyak 38 orang beramah-tamah dengan Kepala Dinas Tanaman Pangan dan Hortikultura Sumut, M Azhar Haraha ke Tuga Juhar.
Kemudian dilanjutkan ke UPTD Benih Induk Hortikultura (BIH) Gedung Johor Dinas Tanaman Pangan dan Hortikultura Sumut. Di sana mereka melihat perbanyakan bibit tanaman melalui kultur jaringan, pertanaman bawang merah di screen house dan perbanyakan bibit hortikultura buah-buahan.
Sedangkan, Kamis (15/2/2018), peserta UPKN berkunjung ke perkebunan sawit, salak dan buah-buahan lainnya yang ada di Tiga Juhar Farm.
Para peserta sangat mengagumi sistem pertanian yang dilakukan Tiga Juhar Farm yang luasannya berkisar 130 hektare yang berada di dua lokasi tetapi satu kecamatan. 80 hektare diantaranya merupakan kebun sawit dan sisanya perkebunan salak, kurma, tin, dan lengkeng.
"Kami akan menceritakan apa yang kami lihat ini ke petani, dan pemerintahan Selangor. Meski di Selangor tidak ada lahan seluas ini (dalam satu hamparan) tapi paling tidak teknologi yang dilakukan dan potensi hasil yang diperoleh dari pertanaman salak ini jauh lebih menjanjikan dibanding sawit," kata Samad.
Di Selangor, kata Samad, harga salak dijual berkisar RM 10 per kilogram (kg) sedangkan di Sumut hanya berkisar Rp 8.000 - Rp 10.000 per kg. Kemudian rasanya juga manis tidak kecut meskipun buah salaknya kecil.
"Di Selangor perkebunan salak ada, tetapi luasannya sangat sedikit. Dan, rasanya juga tidak semanis salak di sini," jelasnya.
Samad juga menyayangkan, infrastruktur jalan menuju lokasi pertanian Tiga Juhar Farm yang kurang memadai.
"Pemerintah Sumut seharusnya membangun jalan yang bagus untuk dilalui pengunjung. Karena Tiga Juhar Farm ini tidak hanya sekedar perkebunan tetapi juga merupakan salah satu objek wisata atau wisata wisata yang memiliki nilai jual," jelasnya.
Kepala BIH Gedung Johor, Bahruddin Siregar yang mendampingi dan memberi penjelasan kepada para peserta UPKN mengatakan, komoditi unggulan dari Tiga Juhar Farm ini untuk sementara salak.
Salak yang dikembangkan ada dua jenis yakni salak madu dan salak pondoh. Produksi yang dihasilkan masih untuk memenuhi kebutuhan pasar lokal.
"Jadi belum ada yang diekspor. Selain salak, juga ada kurma yang tiga atau empat tahun lagi sudah berproduksi. Begitu juga dengan lengkeng yang berkisar satu atau dua tahun lagi sudah berada," jelasnya.